Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Jumat, 27 Februari 2009

Sakit, artikel 18#

Aku sakit setelah aku membantu orang sakit, Aku tak bisa berbuat apa-apa disaat sakit, mengapa ini terjadi terhadap jiwaku, ketika aku memperjuangkan orang untuk sehat namun aku yang terkena sakit hingga aku terjatuh lemah dikamar rumahku sendiri... tak ada perawatan medis maupun obat-obatan dari dokter, aku hanya mempunyai sebuah keyakinan untuk tetap sehat. Namun aku tertatih didalam memperjuangkan hidupku sendiri dan memaksakan diri untuk memperjuangka hidup orang lain, lalu kenapa aku selalu berbuat untuk orang lain? sedangkan orang lain tak pernah berbuat apa-apa untuk hidup kita, sebab kemampuanku terbatas sehingga hasilnya tidak akan sampai kita merasakan pelayanan kesehatan yang sebenarnya dan karena aku tak mampu menembus kepada pembuat kebijakan itu, mungkin juga karena aku terlalu Frontal sehingga mereka menjadi apatis terhadap kita, dan aku akui itu salah didalam sebuah proses advokasi, namun tetap saja aku tak bisa membohongi situasi yang merugikan orang miskin yang terus-terusan terjadi didunia kesehatan sehingga aku berbicara apapun aku ungkapkan sesuai fakta yang aku lihat, tidak ada sedikit katapun yang aku beri secuil gula agar terasa manis, namun aku berbicara dengan emosianal jiwaku sehingga aku menangis dan marah tanpa karuan didalam ruangan sebuah forum orang-orang pentingkah mereka? entahlah aku muak dan aku pun tak kuat sehingga aku terhatuh sakit..., Sakit Jiwa dan Raga ini, Sakit hati ini melihat itu semua terjadi, Sakit sebagai seorang manusia ketika ditolak di Ruma Sakit, bagaimana tidak hewan saja ada dokternya, namun orang miskin tidak mempunyai kesempatan untuk mempunyai dokter. Sakit...sakit semuanya yang aku rasakan......

Sabtu, 21 Februari 2009

Kebingungan, Artikel 17#

Aku kebingungan ketika sedang mengutak-atik isi kepalaku, aku menjadi seperti orang gila yang tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk kehidupanku sendiri dan aku merasa sudah melakukan sesuatu yang berarti bagi kehidupan orang lain namun mengapa hidupku sendiri terasa tak aku buat berarti untuk diriku dan keluargaku, apakah ada yang salah didalam perjalanan kehidupanku atau aku salah langkah? aku bingung dan tak tahu lagi..., aku hanya berjalan bagaikan air tanpa berpikir akan jadi apa aku untuk kehidupanku nanti. Mungkin saja apa yang telah aku lakukan pada orang lain tak akan menjadi terkenang atau dibalas dengan apapun dan mungkin saja aku dilupakan oleh orang-orang terdekatku orang-orang yang kucintai, sekali lagi aku bingung menjalani langkah kehidupan ini. Aku selalu menjadi orang yang kalah didalam setiap pertempuran dan perjuangan hidup, aku tak pernah bisa menggapai mimpi diriku sendiri, aku seperti orang pecundang yang berlagak seperti pahlawan sedangkan kehidupanku tak bisa ditolong oleh diriku sendiri, mengapa aku berbuat seperti ini terhadap kehidupanku sendiri? apakah memang aku sudah merasa tak pantas mendapatkan kesejahteraan hidup? atau memang aku menjadikan diriku sendiri sebagai boneka orang lain? yang diperlakukan apapun aku tak mampu melawannya? aku bingung..., aku bingung..., dan aku bingung...

Kamis, 19 Februari 2009

Lelah Lagi, Artikel 16#

Lelah lagi,lagi-lagi lelah, melihat situasi pelayanan kesehatan dinegeri tetap saja membuat aku lelah, meskipun pemerintah sudah menjamin kesehatan sosial bagi masyarakat miskin tetap saja, petugas medis mempersulit proses dan prosedur, kami masyrakat awam dan tidak tahu apa-apa, tapi mengapa ketika kami bertanya harus kemana menjalani semua prosedurnya agar mendapatkan akses, tetap saja dijawab dengan berputar-putar bagaikan bola di over kesana-kesini kesitu lagi, jadi yang benar yang mana saya tidak tahu, kenapa orang miskin seperti kami diperlakukan seperti itu, bukankah Rumah Sakit Pemerintah yang menerima jaminan kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab negara terhadap rakyatnya? tapi lagi-lagi kami dibuat lelah, bisa-bisa saya yang sakit, niat membantu orang sakit tapi saya strees menghadapi perlakuan petugas medis yang membingungkan orang bodoh, atau memang sengaja orang untuk dibodoh-bodohi terus? Aku jadi takut menjadi orang pintar- aku takut membodohi orang-orang yang telah dibuat bodoh oleh sistem negara ini, orang miskin dilarang sakit, orang miskin dilarang sekolah, memang benar kata-kata itu, sudah miskin tidak mendapatkan pelayanan yang profesional dibodoh-bodohi pula, kenapa negara masih menciptkan orang miskn dan orang bodoh, kenapa negara tidak membuat kesetaraan akses dan keadilan kesejahteraan sosial untuk kita semua, agar tidak yang miskin lagi dan tidak ada orang bodoh seperti kami yang sering dibodohi...Aku lelah negara ini tak pernah berubah..ahh.. aku pribadi memboikot pemilu jadi aku tidak mau memilih siapapun pemimpinya, karena aku lelah dan kecewa, harus menunggu berapa banyak lagi manusia yang seperti kami terbunuh karena tidak mendapatkan akses dan hak dasarnya??? jadi siapa yang mau ikut bersamaku untuk memboikot pemilu? kalau ngga juga terserah kalian yag pasti aku tak akan memilih siapapun pemimpin untuk negeri ini, sebab pahlawan sejati adalah pahlawan yang tak terkenang, dilupakan bahkan tak pernah mendapatkan tanda jasa apapun, sebab pahlawan sejati hanya bangga ketika situasi sosial menjadi kearah yang lebih baik.... bukan pahlawan layaknya seperti artis....!!!

Ada bangsat diantara kursi-kursi itu, tapi anehnya kenapa diperbeutkan kursi itu, padahal bangsat itu akan menghisap darah kita dan menjadi gatal-gatal bahkan bisa terbunuh, Kursi yang ada bangsatnya itu tak layak untuk diduduki oleh siapapun termasuk kita, karena kita bisa-bisa ikut menggigit orang-orang yang dibawah kursi itu, dan bangsat mengatur kehidupan orang-orang yang duduk diatas kursi itu, maka jalan yang harus kita lakukan adalah membakar kursi itu agar para bangsat tak menempati kursi itu, tapi tetap saja orang-orang mempertahankan kursinya, katanya kursi itu adalah kursi keramat yang harus diduduki agar yang menduduki kursi itu mendapatkan wangsit untuk kekayaan pribadi, wahai yang duduk dikursi yang penuh para bangsat itu turunlah agar kalian tak termakan rayuan para bangsat untuk menghisap darah rakyat yang berada dibawah kursi, kalau kalian tidak mau melepaskannya kami manusia yang tertindas bisa saja mebuat anrkisme untuk membakar kursi itu, maka ada baiknya sebelum kalian diatur-atur oleh para bangsat turnlah dari kursi itu, mari kita rapatkan barisan untuk mengangkat kursi itu agar para bangsat menghilang dari negeri ini, dan marilah kita ciptakan kursi-kursi yang bersih dari para bangsat, tentu saja kursi itu harus dibuat oleh rakyat yang meskipun lelah dihisap darahnya oleh para bangsat aku yakin rakyat dan kita semua mau kehidupan ini bersih adil dan sejahtera, tidak ada lagi yang terbunuh karena ketimpangan sosial, karena para bangsat telah hilang dari negeri tercinta ini.....

Ada yang hilang dalam hidupku, ketika hidup tanpa menggunakan obat-obatan yang bersifat adiktif, semuanya terasa tak bergairah menjalaninya, maka aku hidup didalam kecanduan obat tanpanya aku tak bisa berbuat apa-apa, tak bisa menatapi kehidupan yang indah, tak bisa melangkah menuju masa depan yang cerah, mengapa drugs membuatku seperti itu, sebab aku tak bisa hidup tanpamu, maka aku tak bisa meninggalkan kamu sepanjang hidupku, meskipun jiwa dan raga sudah lelah dengan segala ulah dan perbuatanmu terhadap aku tapi tetap saja kau membuatku berada didalam kedamaian alam mimpi semu, maka dari itu aku harus setiap hari bersamamu, berilah aku ruang agar aku terlepas dari belenggu kedamaian semu mu, maka aku akan menghargai pengalaman kita bersama disaat senang maupun susah, disaat didlam penjara maupun tempat rehabilitasi, namun disaat aku dirumah sakit dan mati kau tak pernah lagi mengikuti aku, apakah sebatas itu kau bersamaku?? seharusnya disaat aku mati karenamu, kaupun harus mati dari bumi ini agar tidak lagi manusia yang dikejar-kejar oleh kenikmatan mimpimu, maka aku mohon kepadamu mulai saat ini, menjauhlah dari hidupku karena aku telah mati, karena ada yang hilang dalam hidupku didalam semua masa depanku didalam perjalanan spiritualku, maka aku akan berhadapan dengan neraka yang baru yaitu dialam kematian stelah aku menikmati surga dan neraka didunia ini, tapi aku akan mendapatkan nerakanya lagi dialam lain yang tak pernah kau tahu, yang tak pernah bisa kau lihat dan yang bisa kau ikuti kehidupanku dialam lain, maka pergilah dari bumi cukup sudah aku yang merasakannya hidup bersamamu, meskipun ada yang hilang didalam semua kehidupanku!!!

Ibarat pasir semakin kau genggam semakin sedikit yang kau dapatkan begitulah kata pepatah yang pernah aku dengar, kebebasan berekspresiku mulai hilang dia terlalu memprotek kehidupanku dengan semua aturan-aturan yang dinegeri ini, semakin kau kekang semakin aku menjadi liar dan anarkis, aku hanyalah manusia yang memproklamirkan diri dengan kebebasan. Biarkan aku menjalani hidup dengan aturan mainku dan tentunya hanya untuk diriku saja bukan untuk kamu, kalian dan semuanya, sebab aku adalah air yang terus mengalir mencapai kesamudera yang paling luas dan dalam. Tak ada lagi satupun aturan yang harus mengekang kehidupanku, meskipun jiwa ini terkurung oleh jeruji aturan-aturan yang ada, tapi aku tetap tak bisa diatur, karena kepala yang berisikan pemahaman ideologis dari jiwa-jiwa yang menurtku adalah kebenaran tak ada satupun yang bisa membinasakannya, sebab seseorang yang hidup didalam prinsipnya tak pernah mengharapkan apa-apa, tak mengharapkan tanda jasa, tak perlu dikenang, yang aku harapkan hanyalah sebuah keadilan kesejahteraan untuk semuanya. Walaupun terlupakan asalkan jiwa ini menjadi damai dan perubahan itu terjadi didalam bumi yang penuh dengan tirani ini, karena budaya mengatur sudah berabad-abad lamanya terjadi dinegeri ini, salah satunya adalah budaya patriarki sehingga merambat seperti jamur kesemua ranah kehidupan manusia diadalam bernegara. Semakin kau buru aku semakin aku memberontak sistemmu Tuan dan Nyonya...

Akumulasi kekecewaanmasyarakat dan hilangnya figur yang kredibel menyebabkan pergolakan konflik horizontal kian meluas.Pasca Reformasi di Indonesia banyak terjadi benturan -benturan kepentingan dalam masyarakat secara transparan tanpa lagi mengindahkan kaidah - kaidah umum perundang-undangan dan hukum yang mengatur sehingga banyak menimbulkan guncangan-guncangan sosial dimasyarakat.Kondisi riil yang terjadi ditengah - tengah masyarakat saat ini cenderung anarkis,ketika rakyat baru terbebas dari pembungkaman massal, beralih kepada masa kebebasan dalam menyerukan seluruh aspirasinya terkait kepentingan individual atau golongan. Anarkisme saat ini sering terjadi dan seolah – olah telah membudidaya dimasyarakat Indonesia, terbukti dengan adanya tindakan - tindakan kekerasan yang terjadi pada seluruh perseteruan diseluruh lapisan masyarakat, konflik horizontal seperti pengerusakkan tempat ibadah, pemblokingan aktivitas partai politik yang dianggap berbahaya, penyegelan tempat – tempat yang dianggap menjadi tempat penyebaran ajaran sesat. Sehingga seluruh perseteruan tidak lagi menemukan solusi secara damai.

“Sebenarnya pada masa krisis ini, rakyat mencari kepastian - kepastian apalagi ketika situasi hukum tidak berjalan mulus dan biasanya punya imbas keras terhadap keyakinan kepercayaan, yang kemudian rakyat mencari pemimpin - pemimpin panutan yang kira-kira bisa mengkompensasikan kelemahan-kelemahan hukum yang ada”. Hukum dan peraturan tidak lagi dihiraukan, tokoh - tokoh masyarakat setempat tidak lagi dapat berperan sebagai mediator untuk melakukan mediasi terhadap pihak-pihak yang bersengketa. Apa yang sebenarnya terjadi dalam tradisi masyarakat Indonesia pasca reformasi, dimana yang diandalkan hanya kekuatan otot, dan apa yang sebenarnya juga terjadi terhadap peran serta para tokoh-tokoh masyarakat yang tidak lagi mendapat kepercayaan dimata masyarakat.
Krisis kepercayaan dalam masyarakat saat ini telah menjadikan masyarakat yang apatis terhadap sesama, bahkan terhadap para tokoh masyarakat itu sendiri. Permasalahan lebih lanjut yakni masyarakat yang kurang dalam segi pendidikan apalagi masalah perpolitikan, kebanyakan akan menilai pemimpin dari sisi kharismatik yang membuat itu akan menjadi suatu sosok ideal dan akhirnya menjadi patronase. Keadaan masyarakat yang terpatron ini dapat dimanfaatkan oleh segelintir pihak yang berkepentingan dengan memanfaatkan kekuatan konspiratif. Ia menanggapi bahwa “di masa-masa krisis biasanya tokoh-tokoh kharismatik itu tumbuh meyakinkan bahwa dirinya sendiri sebagai alternatif terhadap hukum, jadi pemimpin yang fundamental ini memberikan semacam karang yang stabil ditengah ketidakpastian hidup masyarakat itu.” ungkapnya. Namun para tokoh dan pemimpin dalam masyarakat yang mengalami kegagalan dalam mewujudkan keinginan rakyat ini sangat berpengaruh bagi masyarakat yang akhirnya membuat masyarakat mencari pemimpin panutan, yang sekiranya dapat mengkompensasikan kelemahan hukum yang ada.
Pemimpin adil yang diharapkan menjadi alternatif itu ternyata memunculkan fenomena pemimpin kharismatik yang seolah – olah dapat menjawab permasalahan akan kekosongan hukum yang memberi kepastian.
Bagaimana dengan kekuatan dari klan tradisional, yang dulu menjadi sumber keteladanan bagi rakyat. Menurutnya basis – basis tradisional yang diisi oleh tokoh keagamaan, kiai, ulama mulai susut oleh karena krisis yang juga bisa dikonsepsikan dengan urusan ekonomi yang akhirnya peserta tradisional ini pudar akan keteladanan. Secara otomatis saat ini hanyalah bersisa pada pola - pola baru pemimpin karbitan tak lain memberikan interpretasi keagamaan yang terputus, tetapi memberikan jaminan atas kepastian. figur baru ini tidak harus produk pesantren atau produk dengan pemahaman keagamaan yang mendalam, yang akhirnya kharismanya terbatas dan tidak efektif mempengaruhi banyak massa. “orang yang terbatas secara spiritual dan intelektual ya daya pengaruhnya juga pasti terbatas”.
Dampak lain sebagai contoh yakni menipisnya toleransi antar umat beragama dibandingkan dahulu pada zaman Majapahit terkenal dengan sikap toleran yang kental antar umat Hindu dan Budha. Tentunya hal yang harus diperhatikan ialah faktor pada tataran masyarakatnya.
Yakni aspek perbedaan yang ada dalam suatu masyarakat seperti perbedaan agama dapat di-netralisasi karena kesamaan aspek sosial seperti kesamaan suku, kelas sosial, atau latar belakang pendidikan. Semakin banyaknya unsur kesamaan tersebut dapat menjauhkan bahkan meredam potensi konflik yang ada. Persoalan ditingkat grass root, seperti dalam kasus kekerasan pada masyarakat, yang harus diperhatikan lebih dahulu ialah bagaimana aparat penegak hukum itu sendiri, apakah telah sesuai dengan perundang undangan, ketegasan dan konsistensi dalam melakukan tindakan hukum terhadap mereka yang bersalah.
bahwa budaya kekerasan timbul karena terdapat ruang atau peluang penggunaan cara – cara anarkis tersebut. “Masyarakat juga meniru kekerasan yang dilakukan oleh negara selain karena ada ruang untuk melakukan hal tersebut, dan belakangan fenomena munculnya kekerasan dikarenakan struktur yang menindas ketika orang ditindas oleh struktur, maka orang bisa melawan apapun caranya termasuk dengan kekerasan.” Menggarisbawahi yakni terdapat dua hal, pertama karena mereka meniru negara yakni aparat yang melakukan kekerasan. Kedua karena masyarakat ditutup ruangnya untuk melakukan pembelaan terhadap negara “mau tidak mau masyarakat harus melakukan tindakan kekerasan tersebut untuk membela dirinya” jelasnya. Keadaan chaos dalam masyarakat yang berdampak tumbuh suburnya tindakan anarkis merupakan efek dari krisis negara tersebut akibat pada kekuatan konspiratif (pejabat, militer, pengusaha, politisi, dll) gagal dalam kedewasaan mereka berpolitik. Kekuatan tersebut mempunyai kekuatan resonansi sosiologis yang kuat sehingga menyebabkan guncangan pada masyarakat grass root.
Konflik horizontal dalam masyarakat seolah tak terhindarkan diperpuruk dengan situasi minus kepemimpinan yang seharusnya menjadi alternatif pada kosongnya hukum dalam memberi kepastian. Sistem dan kondisi masyarakat seharusnya diperbaiki secara berbarengan. Menurut Saya belum pernah dalam sejarah terjadi sebuah kekerasan yang dimulai oleh mereka yang tertindas. Bagaimana mungkin masyarakat yang selalu tertindas menjadi perintis, jika mereka sendiri yang menjadi hasil dari kekerasan tersebut.

Jika Tuhan adalah seorang sutradara, maka dunia ini sungguh adalah suatu karya masterpiece-Nya. Saya terkesima pada bagaimana Ia membuat dunia ini berjalan; sungguh indah jika kita mau melihat, menyimak, dan menikmati setiap detail dari setiap cerita.
Bahwa terkadang, kita terlalu banyak mengeluh betapa menderitanya diri kita, betapa banyaknya masalah kita, tanpa kita menyadari bahwa di sekitar kita mungkin saja ada orang yang jauh, jauh, jauh lebih menderita.
namun rasanya negeri ini memang tidak adil, ketika seseorang yang terinfeksi HIV tidak ada satupun jaminan asuransi kesehatan sosial yang mau menerimanya..., dengan banyak alasan yang di lontarkan oleh para pemangku kepentingan dipemerintahan tetap saja, temanku belum mendapatkannya...
andai saja aku maha kaya seperti Tuhan, sudah pasti tanpa lagi kita sebagai orang yang terinfeksi HIV meminta-minta untuk dibantu, karena semua pasti dibantu oleh para AKU tersebut.
ketika lembaga-lembaga yang mendapatkan akses jaminan kesehatan sosial, namun itu hanya untuk kelompok-kelompok tertentu, mengapa kita sebagai manusia selalu dikotak-kotakan didalam mengakses hak kesehatan, baik itu oleh lembaga yang mengatasnamakan kelompok marjinal maupun pemerintah yang mengatasnamakan rakyat. Inilah pelajaran berharga untuk Indonesia hari ini, setiap hari ratusan orang terinfeksi HIV menjadi korban karena tidak mendapatkan perawatan sehingga terjadilah sebuah proses pembunuhan yang tersistematis terhadap orang yang terinfeksi HIV, harus menunggu berapa banyak lagi manusia yang mati hanya karena tidak punya uang untuk ke Rumah Sakit? orang miskin adalah orang yang dilarang sakit, orang miskin adalah manusia yang sengaja dikotak-kotakan untuk diajarkan menjadi pengemis, orang miskin adalah manusia yang siap dibunuh secara massal!!!

Kamis, 12 Februari 2009

Aku Dan Kebohongan, Artikel 10#


Aku hidup dalam kebohongan
Karena tak ada lagi kejujuran
Dengan kebohongan aku bisa memasuki setiap dunia yang kumau
Demi sesuatu yang kuinginkan aku harus berbohong dengan versi jujur

Kebohongan sudah menjadi bagian dalam diri
Membingkai kebohongan dengan dengan nilai
karena ku tau setiap orang akan terbuai dengan Kebohongan
Setiap kalimat yang diucapkan 99% adalah kebohongan

Karena bila kejujuran yang terhampar
Maka saat ini semua orang hidup dalam mimpi
Kejujuran hanya Mimpi.............
Kejujuran berhenti di ujung lidah

Dengan kebohongan kugapai kebahagiaan
Pada kebohongan Ini ,Titik tertinggi kugapai
Dan Kebohongan melesat meninggalkan kejujuran
karena demi hidup aku selalu melakukan kebohongan...
tidak adakah keadilan kesejahteraan sehingga aku tidak lagi berbohongan terhadap semua orang
aku berbohong karena hak dasarku tak terpenuhi pangan, sandang dan papan sehingga aku melakukan kebohongan hanya untuk bertahan hidup bukan untuk menikmati kesenangan seperti para koruptur, karena memang aku belajar dari mereka didalam melakukan kebohongan
tapi kebohonganku bagaikan robin hood dan aku membagikan hasil kebohongan terhadap semua orang yang kekurangan seperti aku...
itulah aku antara bertahan hidup didalam kebohongan...

Selasa, 10 Februari 2009

Terjebak oleh sistem, Artikel 9#

Hidup memang gila, ketika kita semua berteriak-teriak keadilan atas nama kemanusiaan namun orang-orang kita sendiri mulai menikmati-nikmatnya yang diberikan oleh sistem, disatu sisi manusia lainnya yang berharap terhadap para pejuang keadilan tidak merasakan dampak keadilan itu sendiri, saya, aku, kamu dan kita yang berharap semua kembali menjadi terbunuh oleh perjuangan kita sendiri, dimanakah kalian disaat kami sakit?disaat teman mati? disaat orang-orang disekitar kita kelaparan? namun engkau kini telah menikmati rasa kue yang diberikan oleh sistem, aku tak menyalahkan kalian, namun kalian tak menyadari bahwa kalian telah terjebak oleh sistem musuh kita sehingga kalianpun menikam kami orang-orang seperjuangan kalian, sebelum kalian berada disana kita pernah bersama merasakan ketidakadilan tersebut, kalian seperti narkoba yang lupa terhadap bangsanya sendiri, membunuh orang-orang dengan obat sehingga over dosis, merajarela kesemua lini kehidupan, merusak kedamaian, karena kalian telah terjebak oleh sistemnya, sadar tidak sadar kalian tak pernah lagi rasanya berada dibawah yang terus diinjak-injak oleh ketidakadilan, kalian ini ingin kemana? dimana semangat idealismu kawan? apakah sudah dibayar dengan kenikmatan-kenikmatan duniamu?dimanakah semangat oposisimu? apakah kalian masih ingin terus menikmati untuk dirimu sendiri? tak ingatkah kawan, kehidupan itu bukan hanya untuk dirimu sendiri ataupun satu kelompok tertentu tapi kita semua ingin hidup, sehingga tak lagi melihat teman kita yang kelaparan, tak mendapat pendidikan, tak mendapatkan perlindungan hukum, tak ada lagi yang terbunuh oleh sistem yang berpihak terhadap satu pihak, tak ingatkah kawan keadilan dan kesejahteraan itu untuk semua, tak perlu lagi mengorbankan kelompok-kelompok lain sehingga kalian saja yang menguasai dunia, kalian seperti mafia narkoba, senjata dan perdagangan manusia. Kita ingin semua ingin hidup sama rata tanpa ada yang timpang, ternyata kalian lebih bodoh dari kami yang telah kalian bodohi, apakah ini semua sengaja kalian lakukan? dengan atas nama kemanusiaan yang kalian teriak-teriakan untuk mencapai sebuah kekuasaan hidup?engkau akan mati didunia ini, sama seperti sahabat kami yang gugur dimedan perjuangan. Hanya akan menjadi sejarah kehidupan bahwa tirani itu masih ada diantara orang-rang kita sendiri, karena mereka terjebak oleh nikmatnya sistem!!!

Halo ma!, apa kabar?, Aku baik-baik saja, terima kasih.
Hanya beberapa hari semenjak aku terbentuk dan sekarang aku tumbuh dalam perutmu.
Sejujurnya saja aku tak dapat menerangkan betapa bahagianya aku mengetahui bahwa engkau adalah ibuku.
Dan yang membuat aku bangga adalah karena aku terbentuk karena rasa cinta.
Aku yakin aku akan menjadi bayi hidup yang paling bahagia.
Ma, sebulan telah berlalu dan aku mulai menyadari bagaimana tubuhku terbentuk. Aku tahu saat ini aku masih belum terbentuk sempurna tapi tunggu dan lihatlah aku akan membuatmu bangga! Walau merasa bahagia tapi aku merasa ada sesuatu yang salah!...
Engkau nampak aneh membuat aku resah dan khawatir, tapi aku yakin semuanya akan baik-baik saja! Jangan putus asa.
Ma, dua setengah bulan telah berlalu, aku telah memiliki tangan yang bisa aku gunakakan untuk bermain. Oh aku sangat bahagia.
Ma, katakanlah apa yang salah? Mengapa akhir-akhir ini engkau sering menangis?
Mengapa setiap kali bertemu papa engkau selalu bertengkar?
Apakah kalian sudah tidak menginginkan aku lagi? Akan ku lakukan semua yang dapat membuatmu menginginkan aku …
Ma, 3 bulan telah berlalu, tapi engkau tetap terlihat sedih. Aku tak tahu apakah yang terjadi, aku sangat bingung.
Hari ini kita ke dokter dan dia menjadwalkan pertemuan untukmu besok. Ma, aku tak mengerti mengapa aku merasa sangat baik sedangkan engkau tidak!
Ma, kita pergi kemanakah?, apa yang terjadi? Ma, ini bukanlah waktu yang normal untuk tidur siang, jangan berbaring. Lagi pula aku tidak capek akku masih ingin bermain. Uh!!! Apakah yang dilakukan benda ini didalam rumahku? Apakah ini mainan baru?! Hei! Benda ini menyedot rumahku …
Tolong…, jangan menyeret aku! Tidak…. Jangan memukuli ku, kau melukai ku?! Tak dapatkah engkau melihat bahwa aku masih kecil, aku tak dapat melindungi diriku sendiri! Ma!!! Hentikan mereka, itu adalah tanganku!!! Ma, kakiku, mereka merengutnya keluar!!! Lindungilah aku, Ma!!! Tolonglah aku, Ma!!!
Beritahu mereka untuk berhenti, aku berjanji akan berhenti menendang mereka jika mereka berhenti. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa melakukan ini terhadap diriku? Oh Ma, aku tak dapat bertahan lagi … to…long aku…
17 tahun berlalu sejak engkau mengambil keputusan yang menentukan itu. Bagaimana engkau masih menderita karenanya.
Tolong janganlah menangis, ingatlah bahwa aku mencintaimu dan aku menanti dirimu dengan tangan terbuka.
Amat mencintaimu!!!
Bayimu.

Berpartisipasilah dalam kampanye:
“SEMUA MELAWAN ABORSI!”
Teruskanlah kampanye ini….
...sehingga kita dapat menyelamatkan kehidupan.
Katakan ya untuk Kehidupan!
Pesan ini harap diteruskan kepada semua kontak anda.

Kamis, 05 Februari 2009

Dunia Yang Sempurna Artikel 7#


Tuhan dari Jiwa-jiwa yang tersesat, kau yang hilang diantara berhala-berhala, dengarlah aku. Nasib lemah lembut yang mengamat-mati kita, roh-roh gila yang gentayangan, dengarlah aku. Aku tinggal ditengah-tengah bangsa yang penuh dengan tirani, sehingga akupun menjadi manusia diantara banyak manusia lainnya menjadi timpang dan kekurangan dari ketidakadilan sistem bangsa ini. Aku kekacau-balauan bersama manusia lainnya yang menjadi terisolasi bahkan anrkis, sekumpulan cuaca yang kebingungan. Aku bergerak sendiri diantara dunia-dunia yang selesai dari kesejahteraan rakyat. Manusia-manusia penguasa dengan Hukum-hukum yang lengkap dan tatanan kebijakan yang tersistematis untuk membunuh manusia-manusia yang telah dibodohkan dibuminya sendiri.
Kebajikan mereka akan terukur oleh dosa-dosa mereka yang tertimbang, bahkan hal-hal yang tak bisa dihitung yang berlalu dalam suatu keadaan hampir gelap temaram yang suram, seperti dosa atau kebijakan penguasa negeri yang telah membunuh rakyatnya sendiri akan dicatat dan didaftar oleh suara Tuhan melalui gelombang gerakan rakyat untuk melawannya. Untuk menutupi Tiraninya penguasa negeri itu akan pergi jauh kedalam samudera yang paling dalam. Eksistensi gerakan rakyat yang tersisihkan disimbolkan dengan gelombang gerakan untuk melawan penguasa negeri yang tirani itu. Namun didalam perjalanan perjuangan kita akan banyak diantara kita yang mengkhianati, gugur ditengah-tengah perjuangan didalam mempertahankan ideologis untuk mencapai keadilan sosial.
Kaum intelektual yang gersang yang dikuasai pandangan satu dimenensi tentang realitas dan orang-orang itulah yang kan menjadi manusia oportunis lalu mengkhianati pergerakan rakyat yang termarjinalkan. Orang-orang oportunis yang berada dibarisan gerakan kita yang sebenarnya untuk melawan penguasa Tirani, kita tidak tahu karena mereka bertutupkan topeng dan busana yang sama dengan kita, maka peregrakan kita terkadang terjebak didalam satu eksistensi yang tidak berarti dan akhirnya kita semua asyik kepada diri sendiri dan duniawi materialis ilmiah itu, lalu kita semua menjadi lupa dengan sahabat kita yang gugur dimedan gerakan perlawanan, dengan rakyat yang berharap perubahan, maka hati nurani kita didunia ini akan dihantui oleh ideologis perlawanan yang pernah dilakukan bersama, dan musuh yang paling dekat adalah melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Dan bahkan membelakangi pesimis gelombang gerakan karenanya kita merasa tidak dapat menggapai menjadi negeri yang sempurna adil sejahtera untuk semuanya dan orang-orang kita menjadi orang-orang yang meyibukan diri sendiri didalam cengkeraman penguasa Tirani yang baru. Apa kau tidak tahu bahwa tidak ada jarak kecuali jarak yang tidak direntang oleh jiwa dalam angan-angan? Dan ketika jiwa mau merentangnya, jarak itu menjadi satu ritme dalam jiwa. Kemungkinan bahwa angan-angan atau impian manusia, yakni kemampuan manusia untuk menerima karakter pengalaman yang universal atau ideal, sebagai ganti memisahkan manusia dari manusia, bisa menciptakan satu komuni atau suasana berbagi dalam hakikat spiritula manusia yang hidup. Dalam kemungkinan inilah terletak satu-satunya harapan manusia untuk menyelesaikan konflik yang berulang-ulang dan tak berguna dalam dirinya sendiri dan dengan sendirinya dalam pengalaman gerakan secara kolektif disebut peradaban.
Kesadaran akan hubungan yang ada, akan kemungkinan bahwa hubungan ini diubah, dan akhirnya kesadaran akan perilaku dan motivasi yang diperlukan untuk mengubahnya.!!!


lagi-lagi aparat penegak hukum belum mau mengakui bahwa pengguna napza sebagai korban dari sistem peredaran gelap narkotik yang tidak terkontrol, dan lagi-lagi kita menjadi korban untuk menaikkan karir seseorang didalam memberantas narkotik yang beredar, namun mengapa sistem dibuat dengan sangat bagus tapi tetap saja pengguna napza menjadi lahan empuk untuk mendapatkan segalanya, baik itu materi dari hasil pemerasan, seksual dari hasil pelecehan, naik pangkat dari hasil kerja bohongan..., bukan mau diakui tapi perlakukan kami sebagai manusia seperti anda, kalian dan semuanya. karena kami bukan sapi perah yang seenakya anda ambil dari hasil produksi kehidupan kami. kami lelah sudah bertahun-tahun lamanya kami tidak dianggap sebagai manusia, sudah saatnya kita saling menghargai kehidupan manusia lainnya dan sudah saatnya kita tak mengusik pilihan hidup orang lain, toh kita hidup ditanah yang sama, dinegara yang sama, mengapa kalian dan semuanya membunuh kebebasan hidup kami. bagaimana kami bisa mendapatkan keadilan sedangkan paradigma yang menyudutkan kami terus disebarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, apa sebenarnya yang kalian inginkan didalam kehidupan ini? bukannya tanah ini milik kita bersama? tapi kenapa kami tak pernah mendapatkan tempat ditanah kami sendiri, apakah kalian ingin menjadi zionis? kita harus bergandengan tangan jangan pernah dilepaskan meskipun badai menerjang kekuatan kita, walaupun harus ada yang menjadi korban didalam perjuangan kita, kita harus tetap berdiri tegak untuk menuntut keadilan yang berpihak terhadap semua rakyat termarjinalkan oleh sistem yang dibuat oleh para penguasa yang lebih mementingkan kelompok dan partainya sendiri, perlu diingat kita hidup didalam negara yang bermacam-macam suku, budaya dan agama, tapi tetap saja ketimpangan terus terjadi dimana-mana, lagi-lagi kita tidak pernah diakui sebagai warga negara, sebab kita tak pernah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak kita sebagai manusia. Penguasa berilah kami kehidupan diatas negeri kami sendiri jangan biarkan kami terbunuh oleh penguasa yang tirani!!!