Aku akan hilang bersama bayang-bayang...
Tuhan dengan malaikatnya hanya melihay aku berjalan tertatih dan sendirian diantara kegelapan kehidupan, kehidupan yang menghancurkan dan merampas semua kebahagiaan dan kebersamaanku dengannya...
Mimpi-mimpi tak akan lagi pernah tergapai... sebab kehidupanku tertutup oleh keterasingan dan ketersingkiran...
kesendirian dan keterasinganku akan menjadikan aku apa? tak pernah mampu menjadikan aku apa-apa selain melihat kematianku sendiri dan aku merasakan ketakutan diri ini...
Dan menunggu kematian datang, sebab jalan ini sudah terasa berat dan sangat jauh jika kembali masa yang terang...
Tak mungkin lagi aku mendapatkan kehidupan damai... sebab semua penyakit telah menyerang seluruh tubuh ini menjadi habis...
Orang-orang membuat aku menjadi terasingkan oleh dunia dimana tempat aku dilahirkan, hanya kebencian terhadap semuanya yang ada padaku...
hanya kemarahan yang ada setiap melihat orang-orang yang katanya akan peduli terhadap kegelapanku... Namun semua itu hanya kata-kata yang lahir dari ambisi orang-orang berjiwa penjajah...
Maka kami, aku hanya memiliki harapan lebih baik mati dari pada hidup diantara tirani yang tak bisa berubah dan tak mampu kutumbangkan dengan sendiri...
Hidupku kini menjadi sesak...
terhimpit oleh kelamnya harapan yang dirampas
Kini tangisku tak lagi mengeluarkan air mata, air mata ku menjadi kering membeku, suara pun tak mampu kukeluarkan, kecuali hanya keluar melalui tulisan-tulisan yang ada...
Hidup yang memiskinkan...
hanya memerdekan diri atau kematian yang menjadi harapan kehidupan...
STATUS TELUK BENOA PASCA PERDA PERUBAHAN RTRWP BALI*
-
Oleh: I Wayan Gendo Suardana** Sidang Paripurna DPRD Propinsi Bali
(20/8)/2019) telah mengesahkan Ranperda tentang Perubahan Peraturan Daerah
Nomor 16 ta...
5 tahun yang lalu
0 Tulis komentar Kalian disini...:
Posting Komentar