Apa itu subutex ?
Buprenorphine, nama dagangnya adalah Subutex, digunakan untuk perawatan ketergantungan narkotik (opiate). Biasanya dijual dalam bentuk pil dan digunakan dengan dilarutkan dibawah lidah. Tujuan utamanya adalah mencegah gejala putus zat dari seseorang, dengan menstimulasi reseptor didalam otak. Subutex mempunyai reaksi yang lebih besar terhadap reseptor otak daripada obat-obatan yang lain seperti heroin dan methadone, menggantikan dan mengalihkan keinginan untuk menggunakan lagi.
Subutex sangat mengikat kuat ke reseptor, membuat dampak methadone dan heroin akan menjadi kecil atau tidak berdampak sama sekali. Obat ini umumnya digunakan untuk program perawatan narkotik dan di resepkan dengan dosis berbeda. Dampak dari subutex tak sebanyak dari opiate yang lain, memberikan perasaan “normal” kepada seseorang.
Dosis
Efek samping
Subutex (buprenorphine) dapat menyebabkan ketergantungan. Jika penggunaan subutex tiba-tiba dihentikan, seseorang dapat mengalami gejala putus zat dan/atau adanya keinginan kambuh lagi dan menggunakan obat-obatan adiktif kembali. Subutex diatur dengan dosis harian 12mg sampai 16mg per hari.
Penggunaan Subutex tidak untuk sesekali. Ini digunakan untuk metode perawatan berkelanjutan dan akan berbahaya jika pemakaian diberhentikan terlalu cepat.
Jika digunakan dengan obat-obatan yang lain (anti dpresan, alcohol, obat dokter, dll), dampaknya akan menjadi tinggi dan menyebabkan resiko pada kesehatan secara serius. Subutex akan menyebabkan over dosis dan kematian, jika disuntikkan. Jangan menggunakan obat-obatan yang lain tanpa persetujuan petugas kesehatan saat menggunakan subutex.
Efek samping lain, termasuk :
- Rasa kantuk
- Pusing
- Kelelahan
- Susah buang air
- Sakit kepala
- Mual/Muntah
- Pernafasan yang tersendat
- Perubahan mental
- Perubahan Mood (depresi)
- Gangguan perut
- Gangguan hati
- Urine berwarna lebih kuning
- Mata menjadi kuning
- Masalah kulit
- Masalah penglihatan
- Kematian yang terjadi dari over dosis
Ketergantungan Subutex
Kalsifikasi subutex sangat sedikit dari jenis opiate lain. Dan juga sangat mahal, dan menjadi mudah untuk didapat di black market. Faktor ini memberikan kontribusi dan memperkuat angka kecanduan terhadap subutex.
Dunia internasional sudah mulai merasakan akibat dari subutex, yang berkaitan didalam International Herald Tribune :
“Pengkonsumsian buprenorphine meningkat tiga kali lipat dari tahun 2000 ke 2004, sesuai Badan Kontrol Narkotik Internasional-UN, peningkatan 1.7 milliar DDD (defined daily dose), penegasan dosis harian dari data statistic pengkonsumsian obat WHO.
“Di beberapa Negara seperti Finlandia, pelaporan 2005 badan Finlandia mengatakan “penggunaan gelap buprenorphine sebagai pengganti opiate menjadi hal terpenting, sebagian pasar gelap, hampir menggantikan heroin.”
Faktanya buprenorphine harganya lebih murah dari heroin dan dapat diakses mudah di pengembangan pasar illegal yang ada di beberapa Negara. Contohnya, pembuatan buprenorphine di India, diselundupkan ke Nepal dan Sri Lanka juga Bangladesh, 90 persen dari Negara itu penggunaannya disuntikkan sesuai laporan tahun lalu dari UN Drug and Crime.
0 Tulis komentar Kalian disini...:
Posting Komentar