Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Kamis, 05 Februari 2009

Dunia Yang Sempurna Artikel 7#


Tuhan dari Jiwa-jiwa yang tersesat, kau yang hilang diantara berhala-berhala, dengarlah aku. Nasib lemah lembut yang mengamat-mati kita, roh-roh gila yang gentayangan, dengarlah aku. Aku tinggal ditengah-tengah bangsa yang penuh dengan tirani, sehingga akupun menjadi manusia diantara banyak manusia lainnya menjadi timpang dan kekurangan dari ketidakadilan sistem bangsa ini. Aku kekacau-balauan bersama manusia lainnya yang menjadi terisolasi bahkan anrkis, sekumpulan cuaca yang kebingungan. Aku bergerak sendiri diantara dunia-dunia yang selesai dari kesejahteraan rakyat. Manusia-manusia penguasa dengan Hukum-hukum yang lengkap dan tatanan kebijakan yang tersistematis untuk membunuh manusia-manusia yang telah dibodohkan dibuminya sendiri.
Kebajikan mereka akan terukur oleh dosa-dosa mereka yang tertimbang, bahkan hal-hal yang tak bisa dihitung yang berlalu dalam suatu keadaan hampir gelap temaram yang suram, seperti dosa atau kebijakan penguasa negeri yang telah membunuh rakyatnya sendiri akan dicatat dan didaftar oleh suara Tuhan melalui gelombang gerakan rakyat untuk melawannya. Untuk menutupi Tiraninya penguasa negeri itu akan pergi jauh kedalam samudera yang paling dalam. Eksistensi gerakan rakyat yang tersisihkan disimbolkan dengan gelombang gerakan untuk melawan penguasa negeri yang tirani itu. Namun didalam perjalanan perjuangan kita akan banyak diantara kita yang mengkhianati, gugur ditengah-tengah perjuangan didalam mempertahankan ideologis untuk mencapai keadilan sosial.
Kaum intelektual yang gersang yang dikuasai pandangan satu dimenensi tentang realitas dan orang-orang itulah yang kan menjadi manusia oportunis lalu mengkhianati pergerakan rakyat yang termarjinalkan. Orang-orang oportunis yang berada dibarisan gerakan kita yang sebenarnya untuk melawan penguasa Tirani, kita tidak tahu karena mereka bertutupkan topeng dan busana yang sama dengan kita, maka peregrakan kita terkadang terjebak didalam satu eksistensi yang tidak berarti dan akhirnya kita semua asyik kepada diri sendiri dan duniawi materialis ilmiah itu, lalu kita semua menjadi lupa dengan sahabat kita yang gugur dimedan gerakan perlawanan, dengan rakyat yang berharap perubahan, maka hati nurani kita didunia ini akan dihantui oleh ideologis perlawanan yang pernah dilakukan bersama, dan musuh yang paling dekat adalah melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Dan bahkan membelakangi pesimis gelombang gerakan karenanya kita merasa tidak dapat menggapai menjadi negeri yang sempurna adil sejahtera untuk semuanya dan orang-orang kita menjadi orang-orang yang meyibukan diri sendiri didalam cengkeraman penguasa Tirani yang baru. Apa kau tidak tahu bahwa tidak ada jarak kecuali jarak yang tidak direntang oleh jiwa dalam angan-angan? Dan ketika jiwa mau merentangnya, jarak itu menjadi satu ritme dalam jiwa. Kemungkinan bahwa angan-angan atau impian manusia, yakni kemampuan manusia untuk menerima karakter pengalaman yang universal atau ideal, sebagai ganti memisahkan manusia dari manusia, bisa menciptakan satu komuni atau suasana berbagi dalam hakikat spiritula manusia yang hidup. Dalam kemungkinan inilah terletak satu-satunya harapan manusia untuk menyelesaikan konflik yang berulang-ulang dan tak berguna dalam dirinya sendiri dan dengan sendirinya dalam pengalaman gerakan secara kolektif disebut peradaban.
Kesadaran akan hubungan yang ada, akan kemungkinan bahwa hubungan ini diubah, dan akhirnya kesadaran akan perilaku dan motivasi yang diperlukan untuk mengubahnya.!!!

0 Tulis komentar Kalian disini...: