Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Senin, 29 Desember 2008

Total freedom


Total Freedom, harus digapai untuk terpenuhinya HAM, dimana bila perjuangan mencapai titik akhir yang harus kita lakukan adalah pengerahan massa untuk mencapai total Freedom, meskipun aksi ini sangat keras, tapi perlu diingat tidak lagi langkah mundur, yang harus kita gapai adalah keadilan untuk semua, tapi karena negara ini bila masih belum mampu terpenuhinya hak asasi manusia, jalan satu-satunya adalah revolusi melalu total freedom, apapun kata orang kita tetap tidak boleh mundur, karena perjuangan pastinya akan mendapat hadangan yang sangat besar pula, maka kita harus siap mengaorganisir semua element masyarakat yang tertindas untuk mencapai kebebesan yang total didalam menentukan pilihan, walau dengan tetesan keringat dan darah, walaupun banyak orang-orang yang mengkhianati kita dan walaupun banyakorang-orang yang satu perjuangan mundur yang harus kita lakukan adalah total freedom and justice for all

Minggu, 28 Desember 2008

Pantai Baron, Kukup dan Krakal







Pantai ini terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Untuk mencapai, terlebih dahulu kita harus mencapai kota Wonosari . Ibukota Kabupaten Gunung kidul yang terletak lebih kurang 40 km dari kota Yogyakarta, Prasarana jalan yang menuju ke kota Wonosari ini cukup baik, jalan berkelok-kelok naik turun melintasi beberapa daerah yang indah pemandangannya.Jarak Kota Wonosari dengan pantai Baron kurang lebih 20 km, dengan dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini merupakan muara dari aliran sungai dibawah batu karang yang airnya cukup jernih. Ombak pantai Baron agak besar, tetapi para pengunjung masih dapat berenang-renang di pantai ini samapi batas yang diperkenankan, yang di tanda dengan rentangan kawat yang membentang sepanjang diatas teluk itu. Berwisata ke pantai Kukup, merupakan mata rantai dari kunjungan rekreasi ke pantai Baron , sebab jarak diantara kedua pantai tersebut lebih kurang hanya 1 km saja , bilamana pantai Baron berpasir hitam, maka pasir pantai Kukup ini lain keadaannya, yakni berpasir putih kekuning-kuningan. Goa-gua karang yang teduh, serta ikan hias air laut banyak didapati didaerah ini dan sangat memikat para wisatawan untuk melihat laut Indonesia yang sangat mempesona.



Pantai Krakal dapat dicapai melalui jalan sepanjang 6 km dari kawasan pantai Kukup, sehingga pantai Krakal merupakan mata rantai perjalanan setelah mengunjungi pantai Baron dan Kukup.Pantai Krakal merupakan pantai yang paling indah, diantara seluruh hamparan pantai di sepanjang pulau jawa, pantai ini akan dibangun menjadi kawasan pantai dan perkampungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali. Pantai Krakal, bentuknya landai, berpasir putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 km. Pantai ini menerima panas matahari dari pagi hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup besar.


Borobudur adalah salah satu monumen kuno yang terbaik yang dilestarikan dari seluruh dunia bahkan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Monumen ini adalah kuil budha yang terbesar di seluruh dunia dan telah diklaim sebagai hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Gaya arsitek dari candi inipun tidak ada yang menyerupai di seluruh dunia. Struktur yang terisnpirasi menggambarkan mikro kosmos yang seringkali timbul menjadi suatu pertanyaan, misalnya kapan, dengan cara apa, berapa lama dan oleh siapa cagar alam ini telah dibangun. Jawaban yang tepat sampai saat ini masih meninggalkan misteri karena tidak ada dokumen tertulis sampai saat ini. Berdasarkan prasasti yang ditemukan oleh peneliti, dicatat bahwa Candi Borobudur dibangun antara abad ke delapan ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Arti dari Borobudur masih tidak jelas. Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangakan Budur mengingatkan kita dengan kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit. Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara gamblang tentang kesatuan dari perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup yang paling pokok.Relif yang terukir di dinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis dan budaya.


PUNCAK MERAPI & KALIURANGGunung Merapi, merupakn satu satunya gunung berapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya kurang lebih 30 kilometer, sebelah Utara kota Yogyakarta dan puncaknya berupa dataran pasir yang tidak rata, seluas lebih kurang 4 hektar, dengan beberapa lubang kepundan yang satu sua diantaranya selalu mengepulkan asap tebal, menandai gunung Merapi masih aktif bekerja.Bilamana gunung ini menunjukan kedahsyatan erupsinya, masyarakat Yogyakarta dapat menyaksikan gumpalan asapnya yang berwarna putih kelabu atau kehitaman-hitaman mengepul keatas yang dari kejauhan nampak seperti timbunan bulu domba. Akan tetapi bilaman gungung itu dalam keadaan "tenang", pesonanya demikian memukau, sehingga merangsang para remajayang ingin berpetualang mendaki gunung dan para pecinta olahraga mendaki gunung untuk menaklukan puncaknyaBagi yang kurang berminat melakukan pendakian sampai ke puncak masih dapat memuaskan hasrat hatinya untuk mengagumi kedahsyatan yang indah dari gunung Merapi ini, dari daerah Bebeng yang terletak lebih kurang 2 kilometer disebelah tenggara daerah Kaliurang, atau bisa juga melihat dari daerah Turi, lebih kurang 5 km disebelah barat daerah Kaliurang, jika ingin menyaksikan puncak Merapi dari kejauhan secara jelas, dapat digunakan teropong pengamat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Plawangan


hidup ini adalah pilihan, apa yang kita pilih kita juga harus bertangung jawab dengan pilihan kita dan menjalankannya pilihan kita itu kata temanku, jika temen-teman kami memilih hidup didalam drugs sudah pasti mereka akan memperjuangkannya... tapi perlu disadari untuk melegalisasi drugs sayapun tidak setuju bagaimana nanti anak cucu kita ketika drugs menjadi legal apakah tidaka ada kemungkinan mereka juga untuk menggunakannya? tapi saya sangat setuju untuk hak asasi korban napza mendapatkan perawatan rehabilitasi, baik medis maupun terapi komunitas, karena ini sangat penting untuk mengurangi paradigma bahawa korban napza adalah bukan pelaku kriminal, korban napza adalah orang-orang yang sangat sakit dengan penyakit kecanduannya, tapi kenapa negara selalu menjadikan korban napza sebagai pelaku kriminal? tentu saja perjuangan untuk itu harus diperjuangkan dengan sama-sama bukan atas nama kelompok sendiri, karena kita tahu korban napza itu ada diseluruh indonesia bahkan seluruh dunia, UU narkotika yang sedang digodok di DPR RI itu harus diperjuangkan bersama, sebarkan counter darfting kepada semua korban Napza, biar kita semua menganalisis apakah ini yang kita harapakan? jangan pernah berharap UU menjadi lebih baik untuk melindungi kita bila itu semua dilakukan sendiri-sendiri, dan jangan sampai terjadi satu kelompok menagatasnamakan korban NAPZA karena kita diadaerah tidak pernah tahu apa yang telah diajukan oleh kelompok korban napza ddidaerah lain, maka jalan keluarnya adalah perlu adanya grant design untuk mengahadang RUU Narkotika yang pastinya kalau itu sesuai kita semua pasti menghadang itu, dan perlu diingat yang kita perjuangakan bukan hanya untuk kepentingan kita sebagai satu kelompok tapi juga akan berdampak terhadap masyarakat lainnya yang juga harus dilindungi dari perederan gelap narkotika.


Borobudur adalah sebuah peninggalan kerjaan dinegeri ini, maka kiranya kita harus melestarikannya. dengan demikian tidak menutup kemungkinan peningkatan kualitas ekonomi warga sekitar menjadi meningkat, dan jangan biarkan borobudur dikelola oleh negara asing maupun pemerintah, borobudur seharusnya dikelola oleh masyarakat yang mempunyai pengetahuan lebih tentang sejarah borobudur, marilah kita bersama meraih kesejahteraan dan keadilan yang memfaatkan sumber alam dan cagar peninggalan sejarah untuk mencapai kesejahteraan warga disekitar borobudur, jangan sampai borbudur menjadi seperti yang terjadi ditanah papua, FreePort meggali sumber alam tanah Papua namun apa yang terjadi? saudara kita yang ada di ujung timur sana menjadi terisolasi dan sulit mendapatkan akses yang layak, baik di bidang pendidikan, kesehatan bahkan adat istiadatnya mulai tersingkirkan oleh budaya kapaitalisme yang ditatanamkan para pengusaha, sehingga terjadi konflik yang seharusnya tak terjadi bahkan saudara kita ingin memisahkan diri dari negara indonesia tercinta ini, karena memang ketidak adilan sosial sangat timpang dan centaralistik masih saja terus terjadi. dan perlu diingat jangan pernah bunuh kami dibumi pertiwi ini.




Bahaya Kapitalisasi Pendidikan Lewat Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan Nuzran Joher Beberapa bulan mendatang pemerintah akan membahas Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan. Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan nantinya diharapkan menjadi fasilitator bagi lembaga perguruan tinggi di Indonesia untuk berkompetisi dalam meningkatkan kinerja baik dalam tataran nasional maupun internasional. Artinya, dengan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan sebagai payung hukum pendidikan nasional diharapkan mampu berfungsi jadi rule of the game dalam konteks persaingan antar Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di seluruh Indonesia, sehingga yang keluar sebagai pemenang bisa tampil sebagai world-wide higher education institutions berdasarkan syarat dan kriteria yang ditetapkan pemerintah. Tetapi tampaknya Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan akan menghadapi tantangan dari beberapa kalangan pakar maupun praktisi pendidikan, termasuk masyarakat yang selama ini jadi korban kebijakan pendidikan yang diskriminatif. Pertanyaannya, apakah Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan akan mampu menyelesaikan problematika pendidikan nasional saat ini? Ataukah justru Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan dijadikan sebagai pintu masuk kapitalisasi pendidikan?Berbagai alasan telah dikemukakan oleh pihak pro maupun kontra. Dengan berbagai argumen, mulai yang emosional dan bertendensi politis kepentingan parsial, hingga pada penafsiran rasionalisme idealis-akademik. Meskipun pro dan kontra tetapi yang perlu digarisbawahi adalah masing-masing mempunyai alasan berbeda-beda. Akan tetapi jika diamati secara cermat, maka bisa dipahami mengapa Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan terus menuai kritik bahkan terkadang perlawanan dari warga masyarakat yang tidak mampu karena Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan berpotensi memberikan ruang bagi praktik komersialisasi dan liberalisasi pendidikan.Kelemahan mendasar pada Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan adalah privatisasi pendidikan yang pada gilirannya memberi ruang bagi kapitalisasi pendidikan sehingga lambat laun warga masyarakat yang tidak mampu akan terisolasi hak-hak pendidikan mereka. Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan juga telah melanggar hak-hak konstitusional warga masyarakat dalam memperoleh pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yakni, Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan tidak saja menimbulkan aturan yang kaku dan statis tetapi akan melepaskan tanggung jawab pemerintah yang selama ini berfungsi sebagai fasilitator penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan nasional. Subsidi silang, otonomi pendidikan dan desentralisasi pendidikan tidak akan efektif dilaksanakan apabila Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan disahkan menjadi landasan hukum pendidikan. Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan secara prinsip pendidikan berpotensi praktik komersialisasi dan kapitalisasi dunia pendidikan. Rencana pemerintah untuk menerbitkan Undang-Undang BHP sebagai landasan hukum pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan nasional merupakan kebijakan yang bertentangan dengan UU No. 20/2003 Sisdiknas terkait otonomi pendidikan.Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, Indonesia mempunyai tujuh perguruan tinggi yang berstatus PT Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Yaitu UI, UGM-Yogyakarta, ITB-Bandung, IPB-Bogor, USU-Medan, UPI-Jakarta, Airlangga-Surabaya, relatif dianggap Perguruan Tinggi andalan, tetapi bukan berarti Perguruan Tinggi lain di Indonesia baik PTN maupun PTS tidak mampu menghasilkan produk lulusan yang memiliki kualitas tinggi. Meskipun ke tujuh Perguruan Tinggi sudah menyandang status Badan Hukum Milik Negara (BHMN), akan tetapi dalam praktik penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan masih terdapat ketimpangan terutama menyangkut anggaran pendidikan bagi mahasiswa pasca diberlakukan otonomi pendidikan. Naiknya anggaran pendidikan di berbagai Perguruan Tinggi baik di PTN dan PTS telah menyebabkan meningkatnya angka anak putus sekolah. Alasan pemerintah bahwa Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan yang memberi kebebasan bagi tiap-tiap instansi perguruan tinggi untuk mengelola satuan pendidikan secara otonom adalah jelas bertentangan dengan UU No. 20/2003 Tentang Sisdiknas yang menempatkan pemerintah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pengendali tunggal segala kebijakan proses pendidikan.
Kapitalisasi pendidikanPertentangan mendasar antara kelompok yang pro dan kontra terlihat pada penafsiran mengenai konsep nirlaba. Kelompok yang kontra memandang, konsep nirlaba dalam pendidikan bisa dianggap relevan, akan tetapi paradigma pengertian tentang nirlaba dalam versi defenisi pemerintah seperti pada Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan penjelasan Pasal 3, ayat (4), huruf a untuk BHP yang didirikan pemerintah, oleh badan hukum nirlaba, dan oleh badan usaha, tidak konsisten bahkan selain diskriminatif, juga tumpang tindih antara peraturan dan perundang-undangan yang lain sehingga secara tidak langsung pengertian mengenai konsep nirlaba akan rancau. Alasan yang lebih radikal menurut kelompok ini ialah Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan sangat berpotensi untuk menurunkan mutu pendidikan, karena materi Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan memuat ketentuan hanya ada satu bentuk badan hukum (keseragaman) untuk pendidikan tinggi, yaitu Badan Hukum Pendidikan sebagaimana yang dituangkan dalam Pasal 2 ayat (1) dan b) hanya ada satu bentuk tata kelola (keseragaman), seperti disebutkan pada Pasal 8 ayat (1). Artinya, jika selama ini terdapat keseragaman, maka Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan akan memaksakan keseragaman dalam bentuk badan hukum sekaligus terkait dengan struktur tata kelola.Kapitalisasi pendidikan jelas sangat merugikan rakyat kecil yang selama ini tidak mendapat hak pendidikan dari negara secara adil dan merata. Karena pendekatan paradigma kapitalisasi pendidikan senantiasa mengejar keuntungan individu dengan mengorbankan hak-hak kolektif bahkan masyarakat secara luas. Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan yang secara garis besar memberikan peluang bagi seluruh institusi pendidikan untuk menyelenggaraan pendidikan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan pemerintah akan berdampak pada kebijakan pendidikan yang kontrakonstitusional. Dimana kebijakan institusi tidak tersentral namun pada gilirannya akan terjadi kesenjangan pendidikan antara daerah kaya dan miskin.Kesenjangan pendidikan sangat mungkin terjadi dengan Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan, pemerintah akan lepas tanggung jawab baik secara material maupun secara kontrol kebijakan. Meskipun masih ada subsidi silang namun dilihat dari sisi kriteria yang memperoleh subsidi silang masih terdapat jauh dari harapan institusi pendidikan yang selama ini menjadi anak kandung pemerintah bernama PTN dan anak tiri bernama PTS. Jika Rancangan Undang-Undang Tentang Badan Hukum Pendidikan disahkan menjadi undang-undang pendidikan nasional, maka kecenderungan antara pihak pengelola dan yayasan baik berstatus BHMN maupun BHP akan terus berkonflik. Karena dengan lahirnya BHP nanti akan memangkas otoritas yayasan sebagai salah satu pemegang saham penyelenggara pendidikan yang sudah lama dijalankan.

Rabu, 24 Desember 2008

Penjagaan Ketat

Dimalam Natal aparat kepolisian ada dimana-mana disetiap penjuru jalanan maupun ditempat ibadah umat kristiani. ini membuktikan bahwa masalah agama menjadi sebuah issue yang sangat central untuk terjadinya konflik dinegara ini dan juga membuktikan negara ini tidak aman untuk orang-orang yang berbeda keyakinan, terutama dari orang-orang yang mempunyai keyakinannya mayoritas dinegara ini dan negara melindunginya, kita lihat saja ormas yang mengatasnamakan agama yang paling damai tapi mereka selalu membuat keanarkisan, tapi kenapa mereka dilindungi oleh negara ini? sedang agama lain jauh dari perlindungan dimata hukum, kita semua harus menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dinegara ini, semua manusia punya hak yang sama dinegara ini siapapun dia, karena kita harus hidup didalam warna-warni perbedaan, namun seharusnya setiap perbedaan itu bersatu untuk mencapai satu tujuan, yaitu negara yang adil dan sejahtera dan menanamkan nilai-nilai kedamaian.

Selasa, 23 Desember 2008

perjuangan hampir diruntuhkan

tirani terus menggurita kesemua aspek kehidupan sosial, teman-temanku sendiri mulai membatasi ruang gerak kebebasan didalam berkelompok, aku hanya dikira mau menguasai semuanya, padahal aku tak pernah mendapatkan apapun dari apa yang telah aku lakukan, hanya keringat dan darah yang terus keluar. kenapa mereka itu berpikir aku serakah? siapakah sebenarnya yang menggurita dan mengekang kehidupan seseorang? ketika orang lain membutuhkan keringat dan darahku untuk perubahan kenapa aku harus menolaknya?? tidak…tidak ada lagi yang mengatur semua kehidupanku, hanya Tuhan yang berhak menentukan arah kehidupanku, hampir saja aku diruntuhkan diadalam perjuangan, ketika orang-orang terdekatku mulai menyingkirkan aku, bisa dibilang mengkhianati ketulusan hati yang aku rasa ini adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepadaku dan aku harus memanfaatkannya dengan benar juga. Tapi ketika orang-orang itu mengatas namakan Hak asasi manusia, aku digoyang, ditunggangi seperti kuda yang harus menuruti perintah tuannya mau kemana…, aku bukan itu, bukan orang yang oportunis, namun aku orang dengan kemanusiaan yang aku miliki. tapi mengapa dia selalu mengatasnamakan HAM, tapi dia tidak pernah rasanya menjadi masyarakat miskin, masyarakat yang rendah pendidikan, masyarakat yang rentan terkena penyakit, masyarakat yang sulit mendapatkan akses keadilan sosial, sebelum membongkar tirani dari atas yang harus di bongkar adalah tirani teman, sahabat dan keluarga kita sendiri, karena aku tahu dia akan menjilatmu sampai kamu mati oleh serangan-serangan kata-kata. tidak akan pernah tegak kakiku bila semua mencoba membunuhku, tidak akan pernah ada keadilan bila semua hanya berjalan sendiri maka saatnya kita berdiri dan bergandeng tangan bersama untuk merubah kehidupan dan menggapai keadilan sosial yang merata, siapapun dengan siapapun tidak ada satu untuk menjadi satu kekuasaan hanya ada satu kebersamaan untuk mendapat kesatuan tanpa kekuasan. suara rakyat adalah suara Tuhan…jangan lagi kalian membeda-bedakan kehidupan orang-orang telah lama terpinggirkan tidak ada satu issue tapi semua yang tersisihkan dari negara ini harus direbut bersama, karena peradaban untuk mencapai perubahan sangat penjang perjalanannya, meski kita tidak merasakan nikmatnya keadilan dinegeri ini, tapi anak cucu kita dan alam raya bersatu tanpa harus ada jurang pemisah yang membuat semuanya menjadi timpang, kita hidup ditempat yang sama, kita berjuang ditempat yang sama dinegara tercinta ini Indonesia!!!!!!!

kenapa tidak ada lagi yang peduli dengan kami, sebagai orang yang terinfeksi HIV, ketika kami diperlakukan tidak adil dipelayanan kesehatan, dikeluarga, dimasyarakat bahkan dimedia dan pemerintahan kita sendiri…., apakah katidak adilan harus terus terjadi dibumi pertiwi yang kami cintai Indonesia, jangan bunuh kami ditanah kelahiran kami, sebab kami adalah manusia yang patut diharhagai Hak asasinya seperti manusia lainnya, kenapa kami selalu diperlakukan seperti bukan manusia, dimanakah nilai-nilai HAM yang ada dinegeri ini, atau memang disengaja negeri ini membungkam Hak Asasi Manusianya, Negara sebagai pengontrol melalui dan pembuat kebijakan hampir selalu tidak pernah berpihak…apakah kami harus pindah dari negeri kami sendiri hanya untuk mendapatkan keadilan sosial? kami mencintai negeri ini. Tuhan berilah pemimpin dinegeri hati melalui suara hati rakyat jelata dan jangan terus biarkan negeri ini menjadi tirani sebab kami ingin hidup didalam keadilan yang merata dan tidak ada lagi ketimpangan, mendekati pemilu aku berdoa padamu Tuhan tunjukannlah pemimpin yang menagkomodir rakyatnya terutama rakyat-rakyat telah dibodohi sejak negara ini merdeka dari penjajahan… untuk terpenuhinya Hak Asasi Manusia tanpa Stigma dan Diskriminasi, mari kita lawan segala bentuk penindasan, kapitalisme dan tirani. sampai titik darah penghabisan aku akan berjuang, kalau masih triani masih langgeng hanya revolusi atau kudeta jalan yang harus kita tempuh bersama.

kejahatan bisa terjadi dan dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh negara terhadap rakyatnya melalui sistem yang membuat sebagian masyarakat menjadi timpang dan diperlakukan tidak adil, contohnya: kenapa pengguna napza selalu tersisihkan dari lingkar sosial kemasyarakatan, diperlakukan tidak adil oleh aparat hukum, diinterogasi dengan kekerasan, diperas, bahkan dilecehkan secara seksual. disebarkan opini oleh pemerintah baik melalui media maupun melalui aparatur negara itu sendiri yang membuat pengguna napza semakin terisolasi didalam masyarakat. : “Perang melawan Narkoba” tapi mengapa slogan itu membuat kami pengguna napza semakin dijahati, dengan apapun kami pasti diperangi, dibunuh, dijauhkan, ditolak, dianggap sebagai pelaku kriminal. kami hanya ingin dianggap sebagai manusia, yang juga mempunyai hak asasi yang harus dihargai, karena semua ini adalah pilihan hidup, tapi sebelum memilihnya kami mempunyai alasan. tapi kalau kami yang selalu dijadikan kambimg hitam atas semuanya, tentulah bukan solusi yang tepat, yang tepat adalah perlakukan kami seperti manusia lainnya.

Pertama,
kelemahan mendasar dari Pemerintahan SBY-JK dalam pemajuan, perlindungan
dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tidak adanya program pemerintah yang
dirumuskan secara spesifik sedari awal. Akibatnya setelah tiga tahun memerintah SBY-JK
belum mampu mengorientasikan seluruh jajaran pemerintah di pusat dan daerah untuk
memajukan, melindungi dan memenuhi hak asasi manusia. Kelemahan ini kian tampak dari
tidak aplikatifnya RAN HAM yang dibuat oleh MenhukHAM. Hal itu terjadi karena masingmasing
instansi pemerintah pusat dan daerah jalan sendiri-sendiri dalam menterjemahkan
dan menjalankan agenda HAM-nya. Di samping agenda HAM di berabgai level terlalu
dipercayakan pada birokrasi yang sama sekali tidak memilik budaya HAM.
Kedua, selama tahun 2007 dan mungkin 2008 perkembangan Hak Asasi Manusia di
Indonesia sunguh berada dalam situasi yang ironi. Ada dua hal yang menunjukan gejala itu, pertama adalah hak asasi manusia melambat di saat semua perangkat hukum dan insitusi untuk mengembangkannya ada.

Kedua
substansi hak asasi mausia yaitu keadilan dilupakan
dikala semua pihak berebutan bicara soal keadilan dan demokrasi.

Ketiga
perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Mausia selama tahun 2007 semuanya
ditumpukan pada pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah dan partai politik
berlomba untuk mengagahi kekuasaan dan kewenangan yang telah ada pada mereka.
Artinya para pemerintah daerah (yang disokong oleh para Partai Politik) lepas tangan
dengan masalah hak asasi manusia di daerahnya dengan menyalahkan pusat terus menerus.
Maka dari itu, agar hak asasi manusia bisa menjadi kenyataan yang riil dirasakan
oleh rakyat di seluruh Indonesia, pemerintah daerah dan partai politik harus lebih banyak
menunjukan kepedulian mereka.

Keempat
dalam menilai kondisi Hak Asasi Manusia secara ke seluruhan hanya ditumpukan
kepada pemerintah bukan saatnya lagi. Yang wajib dikemukan sekarang adalah bahwa
partai politik adalah lembaga utama yang berpengaruh terhadap maju atau stagnannya
agenda hak asasi manusia. Sebab, hampir di semua lapisan pemerintahan partai politik
berperan dominan. Selain itu dalam skala pemerintahan pusat, kekuatan partai politik
sangat menentukan, karena DPR-RI adalah centrum dari kekuasaan saat ini di samping
Presiden. Selain itu hampir semua partai besar menempatkan pimpinannya dalam Kabinet,
yang artinya semua partai politik itu turut serta bertanggungjawab atas maju atau
stagnannya agenda HAM di Indonesia.

Kelima
aparat keamanan yang menjadi tumpuan masyarakat untuk bebas dari intimidasi
dan ketakutan adalah kepolisian. Kurang handalnya lembaga kepolisian dalam
mengantisipasi keadaan akan membuat kondisi HAM mudah memburuk. Gejala-gejala
menggilanya aksi penyerangan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda menunjukan
kekuranghandalan aparat kepolisian selama tahun 2007.

Keenam
lembaga Kehakiman (MA) dan Kejaksaan secara ketatanegaraan adalah palu
keadilan bagi mereka yang hak-haknya terampas. Namun selama tahun 2007, kedua
lembaga ini belum menunjukan hal itu, malah masih kuat menjadi palu para pencuri
keadilan dengan membebaskan para koruptor, penjahat kemanusian dan pembalak hutan.

Ketujuh,
adalah ruang demokrasi yang terbuka lebar yang semestinya mendatangkan
keadilan dan pemajuan agenda HAM tidak maksimal terpakai daya pasangnya, karena
kekuatan-kekuatan pembaharuan (reformis) gagal memanfaatkannya untuk memperbesar
pengaruh dan pengikut. Implikasinya, ruang demokrasi yang lebar itu dipakai secara
maksimal bahkan melebih kapasitas oleh kelompok-kelompok konservatif yang
menginginkan demokrasi direm dan dikendalikan oleh kelompok mereka sendiri. Hal inilah
yang membuat agenda HAM menjadi terseok-seok tanpa arah saat ini.

Kami menyadari bahwa sebagaimana dinyatakan dalam UU dan norma internasional
dalam bidang hak asasi manusia bahwa negara adalah penanggungjawab dalam
perlindungan, pemajuan dan pemenuhan hak asasi manusia. Namun demikian kewajiban
itu tidak bisa dipikul oleh negara, khususnya pemerintah pusat sendiri jika tidak didukung
oleh aktor-aktor politik dominan, yaitu partai politik dan pemerintah daerah.
Hal ini sejalan dengan perubahan besar yang terjadi dalam politik Indonesia yaitu dari
pemerintahan otoriter yang tunggal menjadi pemerintahan demokratis yang desentralisasi
dengan sisitem multi partai. Artinya jika terus menerus menekan semuanya adalah
tanggung jawab pemerintah pusat, berarti kita terus menerus pula mengingkan
pemerintahan yang sentralis dan otoriter. Oleh karena itu dalam menakar kemampuan
pemerintah pusat dalam memajukan, melindungi dan memenuhi hak asasi manusia,
takaran juga diarahkan kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten. Para penguasa
daerah ini, sekarang kerap partainya berbeda dengan partainya Presiden. Maka dari itu
peran Partai Politik menjadi besar pula dalam menyokong jalannya pemerintahan di semua
level dalam bidang hak asasi manusia.
Bertumpu pada beberapa pemikiran di atas maka ELSAM dalam tahun 2008 ini
merekomendasikan beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Sudah saatnya partai-partai politik menjadikan agenda hak asasi manusia sebagai
agenda partainya masing-masing. Artinya partai politik yang tidak memiliki
program pemajuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia akan menjadi
partai terbelakang, oleh karena itu partai-partai tersebut akan berwatak otoriter
atau prodemokrasi palsu. Tahun 2008 adalah tahun emas bagi (golden years) bagi
partai-partai politik untuk menunjukan kepeduliannya terhadap HAM, sebab di
tahun 2009 akan dilangsungkan Pemilu.
2. Otonomi daerah sesungguhnya ditujukan untuk mensejahterakan rakyat di daerah
agar hak asasi rakyat itu terpenuhi dan terlindungi. Maka dari itu setiap kepala
daerah dan pimpinan partai di daerah (provinsi dan kabupaten) menyusun agenda
HAM nya secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah kemiskinan,
penganguran dan kekurangan pangan serta gizi. Seturut dengan itu juga para
pejabat daerah dan partai di daerah harus menghormati HAM dan menekankan
perlunya toleransi dalam kehidupan sosial, politik dan beragama dengan cara tidak
membuat peraturan-peraturan daerah yang memberikan peluang tumbuhnya sikapsikap
intoleransi dan permisif terhadap aksi-aksi brutal.
3. Pemajuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia bisa pula ditempuh dengan
memberikan jaminan akses rakyat, khususnya kelompok rentan dalam setiap
pembuatan kebijakan politik dan ekonomi. Oleh karena itu pemerintah pusat dan
daerah di tahun 2008 ini harus memulai satu langkah kongrit untuk memberikan
peluang bagi organisasi-organisasi non politik, tetapi menghimpuan bakyak orang
seperti organisasi perempuan, buruh, tani, nelayan dan pekerja seni untuk
mendapatkan ruang partisipasi dalam setiap pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
4. Ormas keagamaan dan sosial yang besar sangat kuat pengaruhnya di tengah
masyarakat. Maka dari itu, ormas-ormas tersebut seharusnya mengambil langkahlangkah
responsif dan konstruktif dalam mengembangkan dan memajukan hak
asasi manusia, khususnya dalam meneguhkan sikap tolerasi dalam kehidupan sosial
dan keagamaan. Tanpa keterlibatan ormas-ormas, kita akan terus-menerus berada
dalam kepungan ketakutan akan sikap intoleransi yang mengedepankan pemurnian
agama, suku, etnis atau kelompok yang pada gilirannya akan membahayakan
masalah hak asasi manusia, serta bangsa ini secara keseluruhan.
5. Demi perlindungan terhadap setiap hak individu dan kelompok, aparat kepolisian
harus siap dalam menghadapi perubahan politik agar mampu merespon persoalan
HAM. Artinya, bertambah banyaknya kabupaten serta provinsi dan partai politik,
kebebasan menyatakan pendapat serta berorganisasi yang dinikmati oleh rakyat
Indonesia menuntut kinerja polisi yang prima. Keprimaan kinerja polisi itu harus
ditunjukan di tahun 2008 ini, sebab tanpa kinerja polisi yang prima maka semua
kemajuan dalam ruang demokrasi dan HAM tidak akan berarti karena akan mudah
dirusak oleh kelompok-kelompok ekstrim. Selama tahun 2007, kinerja yang prima
itu belum ditunjukkan oleh aparat kepolisian secara signifikan.
6. Agar hak asasi manusia menjadi lebih terjamin dalam kerangka instrumen hukum,
lembaga kehakiman dan kejaksaan harus lebih mempertimbangkan asas keadilan
bagi korban ketimbang ruwet dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang. Dengan
kata lain, Hakim dan Jaksa jangan terus-menerus semata-mata menjadi corong
Undang-Undang dalam menegakan hukum di bidang HAM agar keadilan bagi
korban terpenuhi, karena Undang-Undang dapat terus berubah dan diperbaiki
sesuai tuntutan jaman.

Pendidikan kritis pada dasarnya merupakan aliran, paham dalam pendidikan dalam rangka untuk pemberdayaan dan pembebasan. Perdebatan mengenai peran pendidikan dilingkungan teoritisi dan praktisi yang merunut paham dan tradisi dari pemikiran kritis terhadap sistem Kapitalisme dan dari tradisi pemikiran mereka yang mencita citakan perubahan sosial dan struktural menuju masyarakat yang adil dan demokratis, suatu masyarakat tanpa eksploitasi dan penindasan, yakni seperti para penganut aliran gerakan sosial untuk keadilan maupun golongan penganut paham dan teori kritik lainnya. Namun, ketika membahas masalah pendidikan dan perananya dalam kaitannya dengan perubahan sosial, mereka terbagi menjadi dua aliran menyangkut pendidikan—apakah pendidikan dapat digunkan sebagai media transformasi sosial.

Hai.. semuanya kenapa kalian harus membedakan diantara kita, padahal kita sama-sama kelompok tertindas, bahkan kami sebagai pengguna napza jauh lebih lama diperlakukan tidak adil,dibuang, dianggap sampah masyarakat sebagai penyebar penyakit. tapi tetap kami adalah manusia yang mempunyai HAK yang sama dengan manusia lainnya, kami hanya tidak tahu kenapa drugs begitu mudah beredar dipasaran gelap negara kita. namun kami dianggap sebagai penyebar Virus AIDS, Hepatitis C, kenapa negara tidak bertanggung jawab dalam hal ini, sudah berapa ribu orang saudara kami terbunuh karena over dosis, terkena AIDS, kekerasan yang dilakukan aparat hukum, dilecehkan secara seksual. apakah harus sampai lebih banyak lagi saudara kami yang terbunuh? perlu diingat Nazi memang kejam tapi negara ini lebih kejam karena tidak bertanggung jawab terhadap hak-hak pengguna napza. karena kami selalu dianggap pelaku kriminal kami hanyalah korban dari sistem yang tidak berpihak terhadap kami, jadi seharusnya negara merawat kami, merehabilitasi kami bukan di penjara yang seolah-olah kami penjahat.

Bosan… dengan kehidupan yang terus dikeluh kesahkan, memang jadinya kita akan naif bila tidak bergerak memperjuangkan apa yang kita harapkan tetapi rahasia mengatakan didalam pikiranku bahwa kita adalah magnet jadi apa yang kita pikirkan itulah yang akan kita tarik untuk didapatkan, maka kita seharusnya berpikir sehat bila kita ingin sehat ” aku sehat” kita ingin punya visualisasikan apa yang kami idamkan dan rahasia itu akan mengarahkan kita pada jalannya…memang terkesan seperti sebuah orang yang punya mimpi dan menjadi gila…tapi aku oercaya kita lah yang menentukan arah dunia ini, karenan rahasia berbicara didalam jiwa semua manusia, sebutkan apa yang kalian inginkan maka rasakanlah keajaiban yang terjadi didalam hidupmu, karena Tuhan adalah dirimu sendiri kamu yang menentukannya bukan orang lain…bahkan Tuhanpun kalian semua yang menciptakannya bukan Tuhan, karena manusia pada saat itu mempunyai mimpi yang teramat sangat lalu divisualisasikan dengan keyakinan agar peradaban manusia ini berjalan dengan semua seperti mimpi yang diharapkan….karena rahasia berbicara didalam pikiran kita!!!

penyangkalan terjadi kepada semua orang, ketika kita dia dan mereka mengalami sesuatu yang membuat dirinya tidak nyaman tanpa zat dia, dan itu akan berdampak terhadap terjadi pembunuhan massal yang dilakukan negara, karena rakyat tidak bisa menerima dalam hal ini “pengguna napza” didalam lingkungan sosial kemasyarakatan, seharusnya kita sebagai manusia berani membongkar segala bentuk tirani yang membunuh lebih banyak orang, lalu slogannya BNN “perang melawan narkoba” perang terhadap siapa? apakah kami sebagai pengguna napza dijadikan kambing hitam untuk dibunuh, dipenjara dan tidak mendapatkan layanan kesehatan? narkoba tidak akan pernah bisa dibumi hanguskan, karena narkoba menjadi bagian kejahatan terbesar yang dilakukan para mafia seperti (perederan senjata, jual beli manusia dan peredaran gelap narkoba), untuk narkoba, kami sebagai pengguna bukanlah pelaku kriminal tapi negara membuat paradigma bahwa seseorang yang menggunakan narkoba tetap pelaku kriminal, bahkan UUD No.22 th 1997, tidak melindungi kami sebagai korban melainkan sebagai pelaku kriminal, kami dari pengguna bermimpi narkoba itu dipegang oleh negara bukan lagi black market, sebab bila black market yang menguasai akan banyak masalah dampak sosial dan kesehatan bagi pengguna napza, jadi kami sebagai pengguna napza menuntut pemerintah mengambil alih perederan gelap narkotika di Indonesia, sebab kami tahu bahwa negara kita sedang menyangkal dan hanya untuk mendapatkan uang dari para pelaku penanam modal narkoba, tapi pemerintah tidak memikirkan kami sebagai korban dari tidak amannya negara kita dari peredaran gelap narkoba…, apakah anda ingin kaya dengan mengorbankan anak bangsa. kami butuh perawatan dan kami juga butuh diperlakukan sebagai manusia. karena negara ini telah menyangkal dengan membuat sistem yang menguntungkan satu pihak kelompok saja.

tapi sayang negara kita terlalu mengekang melalui budaya yang sudah menjadi peradaban, sehingga kebebasan untuk berteman dengan orang luar negeri tidak bisa, apakah HAM dibatasi untuk memperjuangkan orang-orang yang tertindas dinegaranya sehingga dia harus hijrah ke Indonesia, namun Indonesia tidak mampu memberi ruang terhadap orang-orang tersebut, mereka juga butuh tempat untuk memperjuangkan visi kemanusiaan kita terhadap pengguna napza, tapi mengapa budaya terlalu kuat menjauhkan orang-orang luar negeri tersebut, beliau sudah hidup di Indonesia hingga puluhan tahun, tapi beliau tidak mendapatkan tempat untuk memperjuangkan hidupnya sebagai perngguna napza dan orang yang terinfeksi HIV, dia sama dengan kita yang membedakannya adalah dia warga negara asing dan dia sangat mencintai pergerakan kita, aku berharap tidak adanya perbedaan kemanusiaan didalam satu pergerakan menggapai HAM pengguna nazpa.

Terserah mau semuanya menjauhi kehidupanku atau tidak, karena memang aku tak pernah mau lagi bergantung dari kalian, karena kalian telah membuat kemanusiaanku menjadi lemah maka dari itu aku harus melawan dan tak lagi mempedulikan apa yang kamu lakukan untuk kehidupanku. aku mau aku bisa jadi apapun yang aku ingin raih aku yakin aku bisa mendapatkannya, karena imajinasi yang aku pikirkan akan menarik isi alam raya ini menjadi sesuatu yang bisa aku pegang dan sekali lagi terserah, aku sudah tidak peduli, karena sapaanku pun tak pernah kau pedulikan, jadi terserah kamu apapun yang kamu lakukan tak lagi akan mempengaruhi kehidupanku, aku punya sesuatu yang memang harus aku perjuangkan, bukan lagi harus memikirkan siapa diantara kita yang benar atau salah melainkan siapa diantara kita yang memperjuangkan apa yang menjadi hak orang-orang itu, maaf kawan tak ada waktu lagi untuk kita saling berdebat yang tiada arti karena pastinya selalu menimbulkan sesuatu yang tidak baik diantara kita dan aku tidak mau pertemanan kita rusak sehingga kita saling menjatuhkan disetiap aksi kita dan itu bisa disebut lawan!! lebih baik aku diam hanya untukmu biar kamu bosan sendiri dan kita juga tak pernah jadi lawan, aku akan pergi juga terserah aku bukan lagi hak kamu untuk menghalangi segala aspek kehidupanku!!!

seribu wanita memang singgah dalam kehidupanku…, namun hanya keresahan yang aku dapatkan, satu ikatan yang memaksaku untuk tetap bersama tanpa pengertian yang membuat kita saling mengerti…namun sulit sekali menjalankan perahu ini, mimpi-mimpi telah mati, harapan hanya bayang-bayang yang selalu menakutkan, kenapa ini semua harus terjadi, engkau telah ambil kemerdekaanku, engkau membuat aku tak bisa menggerakkan seluruh anggota tubuh ini, hanya ini yang bisa aku tuliskan karena sesungguhnya aku sedang terbebani ketakutan-ketakutan akan hari esok, apakah aku masih merasakan hidup?? karena setiap hari aku menjalankan hidup sangat dekat dengan kedua-duanya, antara kematian dan kehidupan yang terus menakutkan, kekesalan dalam jiwa tak pernah terluapkan dengan halus maupun indah, namun dengan kemarahan dan berteriak….BAngsat!!!

Banyak orang menilai, dari kesalahan orang lain seolah-olah orang lain itu yang harus disalahkan, padahal tidak ada pernah maksud untuk menyalahkan orang lain lagi pula tulisan ini hanya sekedar tulisan yang bukan berarti harus selalu menggambar pribadi sipenulisnya saja, namun sipenulis telah sepakat bahwa yang dituliskan adalah sesuatu fakta yang terjadi dan yang pernah dilihatnya, namun inilah caranya sehingga seolah-olah menggambarkan seperti apa yang dialami oleh penulisnya juga, namun ini semua hanya untuk ikut merasakan (berempati) kepada orang-orang yang tertindas agar memang semua orang yang secara sengaja ataupun tidak disengaja menyadarinya, “apakah saya telah melakukan penindasan terhadap orang lain?” ini semua seharusnya tertanam didalam diri kita semua dan jangan sampai kita menjadi bagian diantara para penindas itu…, perlu diingat kawan tak ada yang harus disalahkan diantara kita didalam perjuangan kita hanya bisa menyalahkan kesatu pihak saja yaitu negara yang menguasai kita.

aku bingung, dengan keyakinanku saat ini ketika aku ingin mendapatkan diri sebagai seorang muslim aku harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena istri dan orang tua istriku seorang kristiani dan akupun pernah dibaptis namun itu semua bukan kehendak hatiku, karena hatiku hanya berbicara sebagai seorang laki-laki aku harus bertanggung jawab dengan perbuatan yang pernah aku lakukan terhadap istriku sekarang ini bukan harus melakukan perpindahan keyakinan, aku pun sangat merasa berdosa kepada apa yang telah aku yakini karena aku melakukan baptis diri untuk melengkapi dan mensahkan pernikahan kami tapi hati ini galau dan kacau, aku melakukan pengkhianatan diluar namun sesungguhnya hatiku tak perrnah berpaling dari keyakinan lainnya, tapi mulai menjadi ragu dengan sah atau tidaknya aku ketika aku harus menjalankan ibadah sebagai seorang muslim. aku galau, aku resah tapi aku ingin melakukanya walau dengan keraguan aku tetap menjalankannya, mulailah pertanyaan-pertanyaan keluar dari dalam jiwaku ini dan aku tidak tahu kepada siapa aku harus mencari jawabnya… karena Tuhan tak belum menunjukkan jawaban yang meyakinkan aku. Aku seperti berjalan dipadang yang tandus aku kehausan akan kebenaran hidup dan akan adanya pintu Tuhan yang terbuka untuk kupahami. tapi aku akan tetap berjalan sesuai hati ini agar tak kembali resah dan galau, salam ku akan hadir kebenaran sejati!!

entah kenapa jalan ini kini mulai terasa lebih ringan, apa mungkin karena semua aku bisa memahami situasi yang sebenarnya terjadi, yang benar dan kemunafikan sudah mulai menampakkan wajahnya dan kini sudah bisa melihatnya, karena memang sebelumnya lawan terlihat seperti kawan yang sangat dekat, tapi kini aku sudah bisa melihatnya dari ambisinya dari caranya, rasanya memalukan sekali dia.. lebih baik menjadi seorang pecandu yang tidak mau berhenti menggunakan daripada orang munafik yang ternyata gerakannya hanya sebatas mencapai karir pribadinya ditambah lagi dengan mengorbankan teman-teman yang tidak mengerti apa-apa, bahkan sebuah jaringanpun seolah-olah milik dia pribadi jujur saja tak akan ada yang bisa dicapai bila semua peraturan itu hanya ditentukan oleh seorang saja, dan tidak akan ada yang mau bergandeng tangan bersama mu kawan bila kau mengekang hak asasi kami dan juga jangan pernah bicara HAM bila kau sendiri melanggar Hak Asasi orang lain, ditambah lagi kau juga tidak menunjukkan contoh prilaku yang sebenarnya kau larang?? apakah ada yang berbeda antara alkohol dengan Drugs?? bukannya dua-duanya benda yang membuat manusia menjadi kecanduan?? lalu kau melarangnya kawan sedangkan kau terus-terus mengkonsumsi alkohol yang dimana kau membuat paradigma kesemua sahabat pecandu bahwa itu tidak masalah…dan sejujurnya kau tidak layak menjadi pemimpin yang membuat aturan sendiri, aku berharap kau menyadarinya kawan tanpa harus diturunkan, karena bila kau tetap menjadi nakhodanya kegelapan ini tak pernah mencapai terang, tapi aku pribadi akan tetap menuju terang dibawah bendera kebenaran tanpa harus membuat aturan yang kita sendiri melanggarnya!!

Apa yang telah terjadi dalam hidupku sekarang terasa paling yang mengahcurkan, aku merasa ga pernah ada arti didalam kehidupan ini dan selalu kehilangan sesuatu yang pernah aku impikan didalam kehidupan ini, bahkan kehilangan itu melebihi apa yang telah aku dapatkan, mengapa yang aku alami harus seperti ini aku tak pernah mengerti kenapa harus selalu aku yang menjadi the losser nya? kemiskinan juga menjerat kehidupan kami, rumah, keluarga, anak bahkan istri semua menghilang tanpa ada lagi yang tersisa, yang ada hanya kebencian terhadap kenyataan yang tak pernah merubah kehidupanku ini…mengapa harus kami yang menjadi korban dari pembangunan negara ini, mengapa harus terjadi sepanjang hidupku ini?? tak pernahkah kau merasakan apa yang seperti kami rasakan? mengapa kehidupan kami kami selalu dihantui kemiskinan, dikhianati oleh sahabat seperjuangan, dan akan menjadi bulan-bulanan musuh yang mengharapkan kehancuran ini, semua orang kini menjadi ikan hiu yang terus memangsa ikan-ikan kecil seperti kami, tak pernah kami merasakan kesejahteraan didalam ekonomi, tak pernah kami merasakan kedamamaian didalam kebersamaan karena semuanya selalu dihantui oleh pengkhianat-pengkhianat yang tak pernah terlihat didalam perjuangan kesejahteraan hidup ini

Penyiksaan dan perlakuan semena-mena aparat negara telah banyak dilakukan terhadap tersangka pelanggar hukum maupun mereka yang divonis hukuman oleh pengadilan. Memang belum banyak yang berani mengungkap dan memproses pelanggaran HAM ini secara hukum. Ketertindasan dan rasa tidak aman akibat stigma sebagai pelaku tindak kejahatan masih melekat pada diri korban untuk mengatasi ketidakadilan yang dialami.

Penggunaan napza merupakan suatu tindakan yang ditetapkan sebagai kejahatan di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir setidaknya dari 110.000 orang telah dipenjarakan atas tuduhan kasus napza dimana 70 persennya adalah pengguna napza. Prosentase pelanggaran kasus napza terus naik dari 10,6% pada 2002 menjadi 28,4% pada 2006.

Meningkatnya besaran kasus tersebut turut pula meningkatkan peluang penyiksaan dan perlakuan semena-mena aparat terhadap para pengguna napza. Tak hanya penyiksaan fisik yang dialami, namun juga tindakan menjebak dan memeras mantan pelanggar kasus napza marak terjadi dengan memanfaatkannya untuk menjerat pengguna napza lainnya.

“Pengguna napza itu sebenarnya korban. Tapi selama ini yang terjadi, masyarakat dan aparat melihat kita sebagai pelaku kriminal,” kata Dianozky dari Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) Korwil DIY yang ditemui di Sabtu (7/12).

Atas dasar itulah, bertepatan dengan peringatan Hari Hak Azasi Manusia Sedunia (10 Desember) PKNI secara serentak di 14 propinsi di Indonesia menyatakan sikap:

  1. Menuntut pemerintah dan wakil rakyat agar mengkaji ulang penerapan UU Narkotika dan Psikotropika khususnya mengenai dampak-dampak buruk yang diakibatkannya selama ini di tengah masyarakat;
  2. Akan berasa bersama dan mendukung wakil rakyat agar berani memebebaskan diri dari tekanan internasional yang ditunggangi kepentingan politik ekonomi negara-negara adikuasa dalam menetapkan kebijakan napza nasional;
  3. Menuntut penghapusan kriminalisasi dan penetapan pengguna napza sebagai korban dalam UU Pengendalian Napza yang sedang direvisi;
  4. Mengutuk penyiksaan dan perlakuan semena-mena aparat terhadap seluruh warga negara yang berhadapan dengan hukum dan akan terus menindaklanjuti kasus-kasus yang terjadi.

Kebakaran adalah bencana penuh dengan kepentingan Politik dan ketidakadilan sosial, kenapa? Karena suatu tempat permukiman padat akan dikuasai oleh para pengusaha yang dilindungi oleh pemerintah untuk mengembangkan usaha mereka tanpa peduli meskipun harus megusir yang punya tanah.

Rumah kami dibakar dibumi hanguskan tanpa ampun sijago merah melalap semua pemukiman warga miskin terutama, kenapa kebakaran itu harus terjadi dilingkungan masyarakat miskin? Seeharusnya Negara memahami apa yang benar-benar menjadi masalah rakyat bukannya melindungi para pengusaha yang jelas-jelas menjerat rakayat tanpa ampun. Negara macam apa seperti ini kalau rakyatnya hanya untuk dibunuhi dengan cara yang tersistematis. Kekuatan militer digunakan untuk mengahadang perlawanan kami terhadap para pengusaha yang menjajah tanah kami, perlu diketahui sekarang ini rakyat berada dibawah tekanan Negara dan para pengusaha yang benar-benar mencari keutungan diatas penderitaan rakyat, pergerakan pun dirasakan semakin harus dibawah tanah karena sekarang setiap langkah diawasi oleh pengintai-pengintai Negara, kami bukan robot kami adalah manusia sdan tidak kalian selalu melanggar kemerdekaan kami, ingin rasanya aku pindah kenegara lain tapi ini bumu pertiwi yang melahirkan aku, hanya pemimpinnya saja yang perlu diganti. Setiap bencana dibuat agar Negara punya kerjaan selain kerjaan menghapus kemiskinan, menaikan pamornya dimasyarakat luas padahal tetap saja kita akan berada diketimpangan yang menjatuhkan kita sebagai rakyat, pendidikanpun kami kesulitan untuk mensekolahkan anak-anak kami, karena pendidikan dibuat menjadi lading bisnis para pengusaha bukan lagi sebagai tempat menuntut ilmu, rakyat akhirnya berontak melalui alam bawah sadarnya, sebagian menjadi pembunuh, perampok, pencuri karena memang kita diajarkan oleh Negara kita untuk melakukan itu. Negara ini adalah Negara bencana yang harus segera diperbaiki para pemimpinnya.

Langkah-langkah menuju penerangan menjadi gelap gulita, perjalanan menjadi semakin terasa berat ketika semua seperti menghilang dari pandangan mata, kenapa negara yang penuh maaf namun ada hukuman mati untuk seorang manusia lainnya, kenapa harus negara yang lakukannya?? apakah memang negara kita sudah tidak mengahrgai kehidupan seorang manusia lainnya? perlu dingat seseorang menjadi pelaku pembunuhan yang kejam pasti ada alasannya, namun negara yang membunuh seseorang tak ada satupun alasan. Negara ini menjadi semakin gelap, jalannya hanya menuju jurang kehancuran, jurang yang membunuh jutaan rakyat, pemimpin yang membawa kedalam neraka jahanam. Keadilan sosial jelas membuat seseorang menjadi pelaku pembunuh, kesejahretaanlah yang membuat seseorang menjadi cinta damai. Disini terasa gelap…

Ketika semuanya telah hilang dari kehidupan…hanya jiwa yang hampa yang masih hidup tanpa nafas, namun jiwa ini masih terus tertekan tanpa adanya peluang dan kesempatan untuk merubah menjadi hidup yang lebih berarti bagi dirinya sendiri dan dunia. memang sudah dasarnya sifat kita manusia yang kejam tanpa ampun sahabat dan saudara-saudari kitapun disingkirkan. semua sepertinya mengejar kekeuasaan yang tiada henti-hentinya, perlu diketahui terlalu dalam rasanya ketika kita menjadi salah, lalu kita dibuang dan tidak dilibatkan kembali didalam suatu perjuangan seperti sampah yang dikelilingi para lalat memakan kekotoran kita untuk kepentingannya. ini adalah kemanusiaan bukan lagi kekuasaan yang harus kita raih melainkan kepemimpinan yang bisa mengakomodir kami dari sistem yang selalu membuat kami terjatuh, namun kenapa ketika kendaraan ini sudah ada pilotnya tidak menggerakkannya kearah sistem yang seharusnya kekuatan politis bagi kaum marjinal seperti kita. semua harus berubah dan jangan semakin memperdalam sistem yang sudah membunuh rakyat miskin seperti kami, dimana kesempatam untuk kami? kami ingin meraih apa yang seharusnya menjadi hak-hak kami, karena kami semua ingin sejahtera bukan lagi menjadi pengkhianat diantara kami yang memang pecundang menjalankan pergerakan ini. Terlalu dalam rasanya bila aku terus merasakannya dan dibuat terus terpuruk oleh sistem yang jelas-jelas membunuh, walau sendiri tanpa kendaraan apapun aku akan tetap memperjuangkan apa yang telah menjadi cita-cita kami bersama!!!

Sulitnya mencari nafkah dinegeri sendiri, biaya hidup semakin tinggi ketidakadilan sosialpun semakin merajarela, entah kenapa negeri ini rasanya penuh dengan konspirasi yang mengatasnamakan demokrasi namun kami sebagai rakyat selalu menjadi korban dari konspirasi tersebut, bahkan untuk mendapatkan kebutuhan dasar saja kami tidak bisa memenuhinya, kenapa begitu sulit ya? mencari kerja di negara sendiri layaknnya mencari jarum ditumpukan jerami, seandainya dapat kami pasti tertusuk benda tajam tersebut, kemiskinan dimana-dimana, korupsi bebas berkeliaran, dimana hati nuranimu pejabat? apakah kau tak melihat pembunuhan terjadi dimana-dimana, karena kalianpun mencontohkan dengan pembunuhan yang berencana namun tak terlihat, itulah dampak yang kau pimpin, unjuk rasa menuntut hak-haknya, tapi kau selalu mengahadang kami dengan tentaramu bahkan kau membunuh sahabat-sahabat kami didepan publik dan itu tak pernah kau akui…!!

aku terkadang merenung, membayangkan keindahan bersama kedamaian, kedamaian bersama kesejahteraan dan bersama keadilan diseluruh penjuru tanah ini…tapi mengapa aku selalu masih melihatnya kematian yang tak pernah wajar dinegara merdeka ini, entah dibunuh secara sistematis, entah dipaksa diam sampai mati. Aku merindukan kedamaian bersama teman-teman sambil meminum anggur hingga mabuk kepayang, bernyanyi dan tertawa bersama lalu pulang menuju tempat tidur sambil memeluk indahnya wanita didalam mimpi…, namun itu tak pernah terjadi mimpi-mimpi yang ada hanyalah ketakutan-ketakutan akan hari esok, dibawah gedung-gedung kami harus menaruh mimpi-mimpi kami dimakan rayap berdasi. Apakah lebih baik kami mabuk lalu merebut mimpi-mimpi kami dijalanan?


Tanggal 24 Juni 2008 pukul 23.30 WIB, istriku Citra diperutnya merasakan mulas-mulas dan mengeluarkan cairan merah yang berlendir, lalu kami berdua segera meluncur ke Rumah Sakit Dr. Sarjito menggunakan kendaraan bermotor, setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai di RS, lalu aku langsung membawanya ke UGD,dan istrikupun langsung ditangani secara baik oleh petugas yang ada di UGD. aku keluar mengurus administrasi pendaftaran, ketika aku masuk lagi istriku sudah tidak ada lalu aku tanya kemana pasien hamil tadi? sudah mondok diruang GBST, lalu akupun segera menuju keruangan tersebut, namun sesampainya diruangan GBST aku melihat istriku hanya terbaring kesakitan tanpa ada perawatan apapun, sesekali memang perawat memeriksakan vaginanya namun jawabannya belum ada jalan untuk keluar bayinya mungkin besok bisa pulang, apa? dia kesakitan, disuruh pulang, aku ngantuk sekali lalu aku memutuskan keluar untuk tidur sejenak dikursi rumah sakit, menjelang pagi sekitar pukul 5.30, 25 juni 2008, aku kembali keruangan istriku terbaring, aku sangat bingung melihat kondisi istriku yang merasakan kesakitan diperutnya, lalu aku hampiri kemejanya perawat lalu aku mengeluarkan pernyataan bahwa istriku adalah pasiennya dokter Dyah, tiba-tiba seorang perawat (saya tidak tahu namanya) didepan 5 orang perawat lainnya dan 2 orang pasien, mengatakan kepada saya, HIV positif ya? aku diam, jenengan juga HIV Positif? aku masih diam. kamu dan istrimu HIV Positif? lalu aku bicara, anda salah bicara seperti itu didepan umum, tidak! disini semuanya perawat tidak ada yang tahu kode b20 selain perawat, jelas-jelas aku mendengar kata-kata yang menuduh bahwa saya HIV positif padahal saya tak pernah membuka status HIV saya kepadanya, jelas-jelas juga saya melihat situasi dan kondisi yang ada disana apalagi pagi-pagi jelas kesibukan rumah sakit sudah pasti. Lalu aku pergi keluar ruangan mereka langsung membentuk tim untuk melakukan operasi Secio terhadap istriku. diluar ruangan aku telepon sahabatku edo yang semalam dia habis main dari rumah kami, lalu aku menceritakan yang terjadi barusan…,tiba-tiba perawat yang menuduhku dan istriku seorang HIV positif datang memanggilku, aku disuruh tandatangan untuk persetujuan Secio istriku, lalu dokter itu bilang Mas saya minta maaf, karena ini semua demi kebaikan istrinya… aku diam saja… setengah jam kemudian edo datang untuk mendampingiku… kemudian banyak dokumen-dokumen yang harus aku tandatangani yang aku sendiri tidak mengerti isinya apa saja, karena aku panik dan yang aku pikirkan yang penting istriku selamat… sekitar jam 10.15 istriku dibawa keruang operasi di UGD, kutunggu-tunggu prosesnya diluar ruangan sambil berharap-harap cemas sekitar jam 1 siang anakku lahir keluar dari ruang operasi dengan wajah yang sangat cantik sehat dan gemuk, berat 2,500 panjang 46 cm lingkar kepala 40, tiba-tiba datanglah dokter Dyah, sambil menceramahiku dan menyalahkan kami berdua, kamu seh dan istrimu tidak pernah kontrol sayakan juga harus memikirkan perawat-perawat saya agar tidak terinfeksi, lalu saya bilang saya tidak punya uang untuk kontrol dok.. dokter menjawab sayakan tidak pernah mempermasalahkan kamu ada uang atau tidak, lalu saya bilang lagi kenapa dokter tidak pernah bilang dari awal… lalu kami berdebat mengenai keuangan… dan aku bertanya gimana istri saya dan anak saya, anak dan istrimu terselamatkan dan selamat ya…..satu jam kemudian aku boleh menjenguk istriku selesai operasi ketika melihatnya tempat berbaring istriku dibungkus dengan kantong plastik…sambil aku kasih semangat agar segera bisa dibawa keruang perawatan berikutnya istriku harus bisa menggerakan kakinya karena efek obat biusnya membuat istriku mati rasa… satu jam kemudian istriku mulai bisa menggerakan kakinya…lalu setengah jam kemudian datang lah petugas medis dengan kostum seperti robot membawa istriku keruang perawatan diruang Anggrek, dengan hati senang aku kabarin semua orang yang aku kenal bahwa anakku lahir dengan selamat dan sehat, bertubi-tubi ucapan selamat melalui sms masuk ke hp ku… dan beberapa kerabat keluarga mulai datang ke rumah sakit untuk menjenguk citra, ketika aku dan ibu mertuaku ingin melihat babynya diruangan bayi, lalu ibu mertuaku tidak diijinkan untuk melihatnya hanya orang tuanya saja, sedih rasanya ibu tidak bisa melihat cucunya… aku lihat anakkku begitu cantik mulutnya mengunyam bergerak lalu aku elus-elus pipinya… tiba-tiba dokter datang untuk meminta keterangan kepada saya mengenai riwayat kesehatan orang tuanya dan aku jawab apa yang aku tahu dan apa adanya tak ada yang dilebihkan atau dikurangi…, lalu aku dikasih resep obat arv katanya untuk babyku… lalu aku ambil obat tersebut didepo UGD, sangat lama karena petugas depo obat ga tahu gimana caranya memberikan ARV dengan dosis yang lebih rendah sedangkan yang ada di rumah sakit duviral neviralnya untuk orang dewasa, petugasnya telepon kesana-kesini aku gatahu telpon kesiapa? tapi katanya maghrib aku kembali…pukul 18.05 wib aku datang kembali kedepo obat dengan obat yang sudah diracik dan dibungkus kertas lalu aku bawa keruangan bayi dan aku kasih kepetugas yang jaga karena dokternya sudah tidak ada…, aku melihat kembali babyku perasaanku masih sama senang!!! lalu aku keluar menghampiri keruangan Anggrek tempat istriku dirawat… tanggal 26Juni 2008, aku keluar rumah sakit untuk pulang kerumah namun aku mampir kekantor gubernur karena sedang memperingati HANI 2008, setelah itu beberapa teman pengguna napza datang lalu kami kumpul di monumen serangan oemoem 1 maret, aku mewakili Persaudaraan Korban Napza Indonesia dan teman-teman jaringan korban Napza Jogjakarta menyampaikan pernyataan sikap. setelah acaranya selesai aku kembali ke rumah sakit tiba-tiba aku dapat telepon banhwa bayiku sedang kritis, lalu aku segera keruangan baby… bayiku tiba-tiba sudah dikasih selang dimulutnya alat untuk bantu pernafasan… ketika aku melihat kondisi kulitnya seperti orang yang terkena efek samping ARV, tapi aku diam saja, lalu dokter menghampiriku dia berkata sejak semalam bayinya demam nafasnya sering hilang jadi bapak jangan jauh-jauh dari sini karena takut terjadi sesuatu aku memberanikan diri bertanya bagaimana dengan kemungkinan efek obat ARVnya dok?? obatnya tidak ada masalah, katanya. lalu aku keluar kembali keruangan istriku dirawat, istriku bertanya ayah dari mana, lalu bilang dari lihat dede… gimana kondisi dede… aku jawab dengan bohong baik karena aku gak mau istriku semakin droft kondisinya…, pukul 5 sore aku dapat kabar lagi bayiku kritis… lalu aku datang keruangan bayi, jantung bayiku sedang di pompa-pompa aku sedih anak bayi itu harus mengalami penderitaan yang seharusnya tak dialami, aku meratapi sambil menangis….sambil berharap dan berdoa agar Tuhan menyelamatkannya… lalu aku kembali ketempat istriku aku menceritakan sebenarnya bahwa bayi kita sedang kritis…, istriku sambil memaksa meminta kepadaku ingin melihatnya, karena memang sejak keluar dari perutnya istriku belum sempat melihat wajahnya…lalu aku mengantarnya keruangan bayi… sesampainya disana istriku menatapinya, lalu bertanya kepada perawat coba diperiksakan kembali, ketika diperiksa kondisinya kembali kritis,jantungnya dipompa istriku menangis histeris melihat anaknya dadanya digenjot-genjot, istriku teriak jangan-jangan digituin dadanya, lalu dokter langsung berhenti gimana neh pak jadi gak boleh saya pompa jantungnya… dengan geram juga saya persilahkan asalkan anak kami selamat… namun tiba-tiba dokter memanggil istri saya ibu kesini… tanpa ada rasa empati dokter memberitahukan bahwa anak kami telah meninggal dunia, lalu kami berdua menangis istriku lebih histeris, aku mencoba menenangkan istriku namun tidak bisa karena akupun merasa bingung kenapa terjadi seperti ini… dokter langsung bilang tunggu diruangan jenazah….dan akupun mulai mengabari berita duka ini kepada orang terdekat kami…beberapa saat kemudian datang teman-teman dan keluarga kami…, lalu bersama teman-teman aku keruangan jenazah saya minta tolong tangani jenazah bayi saya dengan baik… petugasnya bertanya anda punya biaya berapa? beberapa teman menghubungi pihak dinsos untuk mendapatkan layanan pemakaman namun pihak Dinsos hanya bisa menyediakan uang Rp. 600.000, namun petugas jenazah itu masih terus berkelit berusaha untuk mengeruk uang dari kami…tanggal 27 juni 2008, anak kami dibawa kepemakaman tidak dengan ambulance sehingga terjebak macetpun tidak ada yang peduli, kata petugasnya dengan biaya segitu mana bisa, kalau pakai ambulance harus tambah biaya 150.000 lagi, bangsat dalam hatiku….sesampainya dipemakaman anakku sempat ditolak oleh warga setempat dengan alasan anak kami anak jalanan…karena memakai jasa Dinsos… namun beberapa teman-teman bisa menyelesaikan semuanya itu… dalam Damai sejahtera anak kami bisa di makamkan dan segera menuju surga, sambil aku bisikkan dunia ini terlalu kejam untukmu nak…

Nb. pelanggaran terhadap Citra belum detail karena dia belum berani banyak cerita apa yang telah dialaminya!!


Ketika rasa itu hadir dalam jiwa, tapi kenapa keterikatan membuatnya tak bisa untuk memiliki seutuhnya…, ketika jiwa sedang merana seuntai harapan yang tak mungkin disatukan, dengan hati yang lapang aku harus melupakan kenangannnya, karena memang cinta tak harus memilikinya.

Namun jiwa ini masih terasa hampa tanpa getarannya, namun getarannya terkadang membuatnya hanyut tanpa terkendali…, mengapa aku harus hidup didalam keterpaksaan, budaya, ekonomi dan sosial membuat aku menjadi orang yang tersingkirkan, karena meraka telah menciptakan utnuk menghancurkan orang-orang seperti kami. Mengapa tirani meraja rela diatas negeri tercinta ini? mengapa kemanusiaan kami kami tak pernah diakuinya? dan mengapa ketidakadilan terus terjadi? apakah karena semua digenggam oleh orang-orang yang Tamak dalam menjalankan negeri ini?

Tapi tetap aku takkan pernah membuangnya perasaan ini, perasaan cinta terhadap semua manusia, akupun tak akan mau membiarkannya ketidakadilan terus terjadi, Teman-teman kami itu dilarang masuk kesalah satu tempat untuk mencari makan, karena mereka sering dituduh sebagai pencuri, sahabat-sahabat kami tak pernah mendapatkan tempat dinegaranya, hanya karena dia bukan perempuan bukan juga laki-laki, bahkan diri kamipun selalu dicap sebagi penjahat hanya karena kami kecanduan narkoba, sampai diantara kami memperjuangkan hidupnya dipinggir jalan dengan penuh hinaan diantara manusia-manusia yang telah membedakan dirinya dengan kekayaan. Dimanakah keadilan?, Dimanakah Hati Nurani Kalian para pemimpin bangsa? janganlah kau terus mengorbankan kemanusiaan kami dengan alasan-alasan yang terus kau buat untuk membenci kami.

aku, tak akan pergi meninggalkan perjuangan ini!!! walau aku tak akan pernah memilikinya, tapi kebenaran yang ada dijalanku…


Dia ada dan aku mulai mengenalnya, ketika ketertindasan terus menginjak-nginjak kehidupanku, aku mulai menemukan seseorang yang membuat aku punya rasa cinta, apakah benar yang aku rasakan ketika aku sudah memiliki seseorang? karena aku tidak bisa membohongi perasaanku aku sangat mengaguminya, tapi kenapa juga semua rentetan musibah terjadi didalam kehidupanku…, bersyukur karena rasa cinta semua orang aku masih bisa menghirup dunia ini, namun rasanya masih sangat kosong didalam kehidupanku aku seperti diserang melalui dunia lain sehingga berdiriku tidak tegak, aku juga berterima kasih bisa bertemu kamu keindahan dunia, sungguh meneyejukan rasa jiwa yang kelelahan. mungkin mengalahkan segalanya cinta memang buta aku bahkan berharap tidak bersebelah tangan… karena aku benar-benar ingin memiliki kamu… dibalik rasa ini, rasa hancurpun terus menghantam jiwaku, aku hampir terbunuh ketika anakku telah terbunuh oleh tindakan medis yang menurutku tidak profesional, aku hampir terbunuh ketika api membakar semua rumah rakyat miskin kota… entah kenapa aku masih dibiarkan hidup olehnya…

aku bingung, aku banyak memperjuangkan orang lain tapi tak satupun yang sensitif mengenai keadaanku sekarang ini, sebenarnya betapa terbebani jiwa ini hanya aku membuatnya seolah-olah tak begitu masalah, asal tahu saja saya dan istri saya seorang yang hidup dengan HIV dan sekarang istri saya sedang hamil 9 bulan dan kondisi ekonomi saya sangat parah, saya tidak punya uang sepeserpun saat ini, untuk makanpun kami tidak tahu…, apalagi untuk biaya melahirkan, belum lagi aku dan istri ku harus menjaga agar anak kami tidak terinfeksi virus HIV juga, tapi kami merasa semua ini tanggung jawab kami berdua saja, katanya penanggulangan HIV dan AIDS tanggung jawab bersama, tapi tak ada satupun yang memberi gambaran bahwa orang yang terinfeksi HIV akan terjamin didalam layanan kesehatan. belum lagi ketimpangan ekonomi kami, aku hanya bingung saja kenapa aku melihat sekitarku mereka tidak masalah dengan uang, tapi disisi lain aku juga melihat sebagian orang sangat membutuhkan uang, bahkan akupun mengalami kelaparan karena tidak punya uang. Negara yang kaya raya ternyata hasil buminya dan sistem sosial ekonominya sangat timpang, karena aku tidak punya uang sempat berpikir ingin merampas, merampok orang yang mempunyai lebih untuk kebutuhan dasarnya, aku tak tahu kenapa mereka kaya sedangkan kami disini miskin, padahal kami ini sama-sama manusia, bahkan ketika aku mencari pekerjaanpun hingga sekarang aku belum mendapatkannya dengan alasan aku tidak punya ijazah, aku hanya bingung kenapa orang ingin mendapatkan pekerjaan untuk makan harus ditentukan sebuah ijazah? sedangkan aku belum pernah bagaimana rasanya menjadi anak SMA? padahal aku ingin sekali sekolah tapi sekali lagi bapak dan ibuku bilang mereka sudah tak sanggup lagi menyekolahkan aku, jelas sekali negara memang sengaja menciptakan orang-orang sepertiku, hidup kami dibatasi, pola pikir kami dibuat untuk mengemis kepada siapapun, hati kami dijadikan lemah tak berdaya, sehingga orang-orang seperti kami menjadi korban untuk agar ada orang-orang lain mendapatkan keuntungan dari setiap orang-orang yang telah dibodoh-bodohi oleh negaranya sendiri. apakah ini bisa dibilang adil? apakah kami harus selalu menganggap bahwa negaralah yang menolong kami, semua diciptakan agar kami menjadi pengemis yang harus dikasihani, para pengusaha membuat kami tak mampu membeli kebutuhan pokok kami, mereka selalu saja menciptakan peradaban agar manusia menjadi ketergantungan terhadap pasar mereka padahal daya beli kami tidak cukup bahkan tak mampu, dan mau tidak mau kami harus merasakannya. melawan kami akan ditangkap oleh aparat, karena kami tahu bahwa para pengusaha itu telah dilindungi oleh negara yang kapitalis ini, negara kami dikuasai oleh para pengusaha-pengusaha yang menyuap sendi-sendi pemerintahan sehingga kami sebagai rakyat akan mati dinegerinya sendiri…


aku merasa bodoh didalam memperjuangkan hidupku sendiri, apakah memang semua ini dibuat sengaja agar dinegeri ini banyak orang-orang yang dibodoh-bodohi, aku tahu aku punya niat tulus, tapi aku juga tahu bahwa aku tidak mampu mencapai apa yang aku harapkan. aku merasa rendah dan bahkan aku seperti tak bisa bersuara entah apa yang membuat aku merasa tersingkir,tapi yang jelas aku masih punya cita-cita yang harus aku perjuangkan, jelas sekali aku sangat kesulitan untuk mendapatkan hak untuk bekerja dan hidup, aku merasa kehidupanku terancam karena aku tak bisa memenuhi kebutuhan dasarku yaitu makan, karena memang kalau mau makan aku harus punya uang, seedangkan kalau mau punya uang harus bekerja, dan aku bekerja tak pernah namun tak pernah mendapatkan uang agar aku bisa makan, atau memang mungkin negara ini sudah dikuasai oleh para pengusaha asing yang mau memeras sumber daya kami dengan penghasilan tidak seimbang, aku merasa kehidupan sosial di negara ini sangat timpang dan penuh dengan jurang pemisah, yang kaya akan terus kaya yang dibodohi untuk mencapai hidup sejahtera tak pernah tercapai, karena kita dibuat untuk tetap menjadi manusia miskin dan nantinya mereka dengan paradigma kebaikannya akan membuat program bantuan untuk masyarakat miskin, maka kita semua akan beranggapan kepada para penguasa bahwa mereka adalah sangat baik padahal dibalik semua itu kita semua disiapkan untuk merasakan ketertindasan yang berkepanjangan dan mensuburkan praktek-praktek untuk menciptakan masyrakat lemah mana lagi yang akan terus diperbudak oleh sistem kapitalis yang semakin menggurita penguasa dan pengusaha yang ada dinegara kita. susahnya menjadi sejahtera dinegaraku, karena kami dilahirkan utnuk dibunuh….

bangsat,.. ada bangsat dikursi yang panas itu dia akan menggigit dan menghisap darahmu sampai kamu bentol-bentol dan dan mati kehabisan darah…, bangsat-bangsat itu sangat banyak dan beranak-pinak diatas kursi itu, siapa yang duduk dia harus siap juga menghisap darah yang lainnya karena darah dia sudah dihisap habis oleh bangsat-bangsat kursi panas itu, karena bangsat-bangsat ga pernah mau peduli siapa yang mendudukinya dia akan menyerang tanpa ampun, karena memang yang duduk tak pernah mau turun dari atas kursinya meski dia tahu bahwa disitu banyak bangsat. Dan kau yang duduk diatas singgasannya bangsat kau juga akan menjadi generasi bangsat yang berikutnya yang menghisap darah rakyat melalui kekuasaanmu kau akan berbuat semaumu karena yang kau pikir harus menghisap darah sebanyak-banyaknya. Dan saya diharuskan membersihkan kursi itu dari bangsat-bangsat yang mengancam kehidupan manusia lainnya, yang pastinya racun serangga tidak akan bisa menghancurkan bangsat-bangsat dari kursi itu, yang harus kita lakukan adalah membakar kursi itu hingga menjadi abu dan membuat yang baru dan yang pasti harus bersih dari bangsat-bangsat, karena setiap bangsat akan selalu mencari kesempatan untuk dapat menguasai kursi yang telah kita buat bersama dia akan menempati setiap celah yang ada dikursi tersebut. Tujuan bangsat adalah tetap mengusai kursi, menghisap darah dan membuat semua orang menjadi penyakitan karena senjata yang digunakannya adalah senjata virus yang siapapun bisa terkena dan siapapun bisa menjadi bangsat juga. Saya sangat ingin sekali terjadi suatu perubahan negara yang bersih dan bebas dari segala penyakit bebas dari kecurangan, bebas dari ketimpangan maka sudah seharusnya kita semua menyatakan perang terhadap para bangsat dari akar hingga ujung dahan. kita harus menanamkan didalam kurikulum pendidikan untuk memasukan sebuah pendidikan revolusi yang menentang segala bentuk penindasan yang membuat negara kita menjadi timpang dang berat sebelah, kalau kita tidak bisa memasukannya kedalam pendidikan ada baik kita harus menjadi guru diantara anak-anak kita untuk mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai sebuah kesejahteraan tanpa harus membunuh manusia lainnya untuk melawan para bangsat. karena memang para bangsat itu sudah menguasai negeri ini bukan lagi kursi kursi kayu untuk menjadi tempat tinggalnya melainkan mengajarkan suatu peradaban kebangsatan untuk anak-anak kita, sebelum para bangsat itu menyerang anak-anak kita yang masih didalam perut ibunya saatnya kita menjadi guru untuk generasi penentang segala bentuk penindasan…


Aku bosan dengan aktivitas ini, akupun sedih sehingga aku lelah dalam menjatuhkan airmata tak ada perubahan, mimpi kita masih tertutup belum ada pintu yang membukanya sebab penjagaan sangat ketat dan harus perjuangan untuk mendobraknya, aku bosan berada didalam lingkaran yang panjang ini seperti tak ada ujung yang bertepi karena aku ingin istirahat sejenak membasuh wajah yang penuh keringat ini dengan air yang mengalir disungai…

masih sanggupkah aku terus maju meski hanya seorang diri? karena yang aku lihat semuanya hanya mengejar kekuasaan, kenapa sebab ini membuat mereka terbuai untuk ikut serta menyiksa kehidupannya…

apa yang kupikirkan saat ini adalah istirahat panjang atau aku langsung menabraknya sehingga kita mati bersama, tapi itu semua tak bisa menghentikan segala bentuk penindasan, aku harus tetap menanam kesadaran kritis kepada semua yang tertindas dan menggulingkan kekuasaan yang tirani.

Nama buah cintaku adalah :Sagara Pradeeta Adiputra, dan dialah pejuang berikutnya karena anugerah Tuhan tak ada yang tak berarti karena samudera berjalan dengan kebenaran yang sudah ditentukan Tuhan, karena samudera tak akan pernah menjadi badai bila mereka tak pernah dirusak dengan ketamakan manusia lainnya. Dan Raja yang pertamalah yang akan berjuang diatas kebenara hukum yang telah dibuat oleh Tuhan bukan oleh manusia, karena raja adalah suara hati rakyat yang semuanya adalah atas kehendak Tuhan.

Dan dia akan bekerja seperti pangeran yang akan mencapai takhta kebenaran karena tirani itu harus ditumpas dengan pedang keberanian bukan dengan pedang para munafik dan pengkhianat!!!


Aku sedang merasa lelah, dunia seperti telah menerjangku dengan badainya, aku ingin sekali istirahat panjang dan tertidur didalam pangkuannya. Tuhan aku ingin pulang aku lelah mengahadapi ketidak adilan ini, perintah-perintah yang dari peraturan yang tidak membuat hidupku nyaman terpaksa harus kujalani meski perjuangan tetap berjalan untuk menghentikan peraturannya. Dimana sebenarnya tempatku ini? aku ingin pulang dan keadilan harus dihentikan oleh generasi berikutnya. karena si buah hati sebentar lagi akan menghirup alam yang penuh kejahatan ini, semoga dia tidak terbawa oleh arus gelombang yang menyerang cahayanya dan harapanku harus kuserahkan semua kepadanya karena perjuanganku akan menembus titik akhir kehidupan. kau harus mengerti alam raya ini semuanya adalah gelap dan cahaya kecil adalah namun bagaimana kau bisa membesarkan cahayamu menerangi semua umat manusia yang kegelapan dan semua dunia juga berharap kau bisa menerangi jalannya. kau sekarang ini memang masih nyaman berada didalam kandungan ibumu kau harus berterima kasih kepadanya karena kau telah dibuat nyaman dari segala serangan yang menyerang dirimu. karena lelah sekali nak mengahadapi orang-orang yang menjadikan kelemahan kita sebagai komoditas untuk diperjual belikan. namun kita tetap menjadi korban, bangsat… kenapa kalian mencari kehidupan diatas kematian kami? apakah kau terlalu takut terhadap kami? atau kau terlalu bodoh mencari kehidupan tanpa harus membunuh orang? anjing… kau selalu menjilat-jilat tubuh kami apakah kau belum puas, berapa ribu lagi korban yang harus kau bunuh, tapi perlu kau ketahui bila kau berhadapan denganku berarti kau akan berhadapan dengan darah yang mengalir langsung tanpa tak-tik peperangan karena memang aku tak pandai berperang. Aku geram tapi aku tak bisa berbuat apa-apa selain berperang untuk mencapai keadilanku…!!


Tak ada kebebasan disini, kita selalu berhadapan dengan aparat pemerintahan mereka menangkapi, membunuh, memeras kita dengan tanpa keperikemanusiaan. hidup kita terkekang secara keseluruhan, jiwa, pemikiran ruang gerak dan waktu kita terbunuh oleh penjara yang tak tampak namun tersistem didalam budaya. Orang-orang itu berlindung dibalik nama rakyat, partai, agama, norma dan lain sebagainya hanya untuk membunuh kita yang notabene adalah korban perederan gelap narkotika dinegara ini, perang dengan Narkoba siapa yang menang? kamu, anda, kita? tak ada yang menang hanya kami diperangi dalam bentuk yang lain, karena pada akhirnya pengguna lah yang akan tetap menjadi korbannya…

Tak ada perlindungan hukum sebagai warga negara, sebagai manusia bahkan kita akan dibumi hanguskan olehnya. Tak ada keadilan untuk pengguna napza karena opini telah sebarkan bahwa kita ini adalah orang-orang yang tidak ada artinya didalam kehidupan…

kita harus berjuang melawan segala ketimpangan untuk meraih apa yang seharusnya menjadi hak kita meski darah akan mengalir menjadi sungai perlawanan aku akan tetap, meneriakannya, beraksi untuk mencapai sebuah perubahan yang besar bagi kita yang terpinggirkan oleh sistem yang tidak berpihak. Karena memang kita ini akan dihancurkan oleh penguasa yang ada dinegeri ini, karena mereka takut dengan keberadaan kita, karena mereka tidak bisa berbuat apa-apa sebagai pemimpin kita dan karena mereka masih ingin berkuasa….!!!


Lihat gelombang itu sudah mulai membesar dan sebentar lagi dia akan menghajar karang tapi lihat karang tidak hancur meski ombak itu terus menyerangnya, maka itu kita harus kuat melawan segala bentuk tirani yang menguasai negeri kita ini, semua menjadi langka hidup kita semakin susah karena kerakusan menguasai individu para penguasa dan kita telah salah memilih wakil bangsa ini untuk kita karena ternyata kita telah diperas, diperdaya tanpa ampun dan sampai akhirnya kita mati perlahan oleh ketidak adilan yang menyerang kemanusiaan. Dunia semakin keji karena kegelapan terus menjajah derajat kemanusiaan kita dan jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban berikutnya, karena kita tahu bahwa itu tidak abadi.

Lihatlah lagi apa yang telah terjadi dihadapan kita…?

musuh kita adalah para penguasa yang berlindung dibalik partai dan agama, kemanusiaan kita diganggu tanpa alasan yang jelas karena yang kutahu dia akan membunuh kita tanpa ada darah sisa ditubuh kita.

lihat lagi apakah itu semua yang menjadi musuh kita…?


Pernah disuatu malam aku menangis sendiri tanpa alasan yang jelas pikiranku mulai melayang-layang, akupun mengingat orang-orang yang membayarku dengan sesuap nasi…kebencian, kemarahan langsung terasa didalam diriku, tapi aku juga sadar aku sedang tidak bisa berbuat apa-apa, karena ada hal yang lebih besar yang harus kuperjuangkan dibanding aku harus memperjuangkan diriku sendiri. Tetesan air mata terus jatuh kewajahku…mengapa hidup ini penuh dengan petarungan? apa yang sebenarnya yang ingin diraih secara abadi selain kekuasaan? aku pun belum mengerti, harus ku akui aku terlalu bodoh untuk meraih sesuatu yang besar, kemampuanku belum mendukungku karena itu aku masih terdiam didalam ketertindasan. Yang lain tertawa senang, disisi lain menangis memikirkan nasib yang tak pernah berubah kenapa Tuhan kenapa harus menciptakan 2 sisi yang sangat bertolak belakang? pemikiranku, Tuhan menciptakan hitam dan putih untuk kita satukan menjadi satu kesatuan didalam keadilan. karena warna adalah keindahan, kedamaian namun sayang warna - warna kita mendapatkan keyakinan jalanannya sendiri sehingga membuat kita tidak bisa bersatu. apakah itu alasannya? bukan! manusialah yang masih mementingkan kepentingan golongan atau pribadinya, tetapi jika kita semua berpikir untuk semua umat pastinya kita bisa bersatu dengan satu tujuan pasti.


Hari ini aku diingatkan oleh sebagian teman-temanku yang ingat bahwa usiaku telah bertambah tak sempat kupikirkan lagi diriku karena aku merasa sedang berada didunia yang penuh dengan kegelapan, bulan depan (Juni) 2008 cahaya hatiku akan datang sibuah hati yang dimana aku berharap dia tidak teracuni oleh Virus dari bobroknya sistem kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, aku harus yakin…meski ketakutan menghantui pikiran-pikiranku, aku harus marah kenapa aku tidak diizinkan mendapatkan keadilan terutama untuk anakku nanti, aku ingin kau juga bertanggung jawab dalam hidupnya.

cahayanya tak boleh kau redupkan apalagi kau padamkan dari kehidupannya, karena yang harus bertanggung jawab adalah kau terhadap warga negaranya. aku sudah jadi korban pembodohan olehmu, sehingga derajat kesehatanku hancur dan sehingga juga kondisi ekonomiku melemah, aku menjadi miskin didalam segala hal, karena kau buat masyarakat memandang jiwaku yang sangat menjijikan…,

Ibu pertiwi menjanjikan merawat kehidupan bangsanya tetapi ibu pertiwi dipengaruhi oleh partai-partai biadab. kenapa memakai nama rakyat tapi yang kau raih adalah kekuasaan untuk memeras kami?

Hari ini aku akan berjanji tak akan pernah aku menghentikan gerakannya meski tanah ini menjadi aliran darah karena inilah cita-cita keadilan melawan kegelapan tirani bangsanya, karena tak ada perjuangan tanpa peperangan.

kemarahan tertuang melalui airmata, karena aku sedang tak berdaya untuk menyalahkan dia lalu jadilah aku sebagai korban perbudakan. hanya untuk nasi sebulan dan air minum secukupnya aku harus menyembahmu untuk mendapatkan yang seharusnya itu milikku, karena itu tanamanku yang kau kuasai ketika masa panen telah tiba kaulah yang menuainya dan mengambil keringat darahku, sungguh gila yang kau lakukan itu, kau memanfaatkan kebodohan manusia lain untuk merampas hasil panenku!!! semua orang beranggapan bahwa kau telah menjadi penolongnya disaat semua sedang mengalami kebingungan bersatu tapi semua yang telah kau lakukan adalah memecah belah persaudaraan dan persatuan kami, apa yang ingin kau lakukan pada kami, mendewakanmu? atau menyembah negaramu? tak akan ada lagi yang harus kau jual dari tanah kami untukkepentingan bangsa asing, karena aku telah tahu yang kau inginkan dari kami semua untuk menyembah bangsamu dan bangsaku berlutut tunduk diatas perintahmu dan itu tidak akan pernah terjadi lagi kau menjajah hidupku, karena kau tak pantas berada diatas tanahku dan kau harus pergi meski aku harus meneteskan darahku…

Semua menghilang, kemiskinan menjerat kehidupanku, tanahku telah hilang aku menjadi budak dimana mereka dapat uang dari kesusahan dan kesakitanku, mereka akan bilang keorang asing agar aku dibantu memang bantuan itu ada tapi aku diperbudak untuk mendapatkan hakku. kenapa kau tega nenek tua melakukan ini semua kepada kami? apa yang kau cari sebenarnya dari kehidupan kami? bukannya kau juga sudah akan menghadap sang Esa? aku memang tak berdaya, karena kebodohanku sehingga aku tak pernah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hakku. aku menjadi bodoh karena dibuat oleh kau untuk tidak mendapatkan pendidikan yang tepat untukku. Kau mendidikku dengan kecurangan, menindas kelemahan orang dan menyalahkan ketakberdayaan orang. Maafkan aku bila nanti aku juga akan menjadi penjahat diatas tanahku sendiri, karena semua inilah ilmu yang aku dapatkan darimu nenek tua…

ketertindasan tetap terjadi dan itu terjadi bukan hanya pada pejuang komunitas tetapi juga terjadi terhadap pejuang anti penindas, kenapa itu terjadi? ternyata ada yang mengatasnamakan perjuangan tapi ternyata mereka menindas dengan kesadaran penuh. aku lelah tanpa sadar akupun ditindas oleh penjilat-penjilat yang mengatasnamakan nama komunitas.

sebenarnya kita semua sedang berada dikegelapan karena memang alam raya ini adalah gelap sehingga penguasa-penguasa kegelapan merasa terganggu dengan adanya cahaya kebenaran dari kita. Dan kita sebenarnya sedang menerangi alam raya ini tapi kegelapan terlalu kuat untuk kita taklukan, Tuhan menciptakan kegelapan agar manusia menerangi jalannya sendiri untuk menuju kedamaiannya, maka sudah sepantasnya kita nyatakan perang untuk mengubah peradaban dunia ini tapi perlu ditanamkan dalam jiwa kita bahwa perang kita adalah perang untuk mencapai kebenaran dan keadilan bagi umat. karena kita tahu kita hidup berada dibayang-bayang kegelapan tanpa harapan dan kita tak pantas untuk tetap terus berada disini, kita juga tidak bisa menghindar karena kegelapan memang penguasa untuk sekarang ini. bertahan tidak hanya cukup, dan ada yang lebih baik selain menyerang untuk menggapai perubahan yang hakiki.

hari yang cerah untuk memulai kehidupan aku merasakannya tanpa beban kali ini, semua renungan-renunganku telah kusikapi dengan kemampuanku agar juga tidak merusak tubuhku, ternyata memang aku tidak bisa merubah peradaban yang telah terbentuk ratusan tahun lalu bahkan ribuan tahun.

Aku hanya mencoba berada dijalanku yang kupandang bahwa ini adalah benar, tapi sekali lagi sulit untuk merubahnya karena memang manusia sudah bentuk oleh sistem agar mereka, kita mengejar uang. Memang itu bukan segala-galanya tapi nyatanya memang itulah yang dikejar…

aku akan tetap melangkahkan kakiku dan tak akan pernah mengubah apa yang telah kuyakini juga, meskipun aku tidak bisa mengubahnya bukan berarti aku harus mengubah idealismeku.

memang banyak orang bicara “jangan bicara idealisme tapi berapa banyak uang dikantong kita” (Iwan fals). saya kira itu hanya pantas untuk orang-orang yang tamak, dan tak akan pernah aku menjualnya sebesar apaun tidak akan. karena aku hanya akan bicara mengenai keadilan untuk orang-orang yang tertindas dan juga aku akan mengungkapkan para penindas itu.

Pengusaha : menindas rakyat untuk meraih keuntungan besar, tenaga, pikiran, materi, moral dan mental rakyat diperas tanpa ampun. Tanahnya diambil untuk dijadikan komoditas yang tanpa dipikirkan dampak sosial dan lingkungannya. orang pribuminya menjadi pengemis diatas tanahnya sendiri, mau minum, makan, berak, kencing harus mengeluarkan uang. tanah hijau menjadi gurun yang panasnya menyengat, dampak polusi juga menyebabkan kesehatan masyarakat menjadi memprihatinkan, rakyat tidak bisa melawan karena pengusaha dilindungi oleh pemerinta melalui undang-undang.

Pemerintah: memperbudak rakyat untuk mengikuti peraturannya yang katanya ini untuk kepentingan rakyat tapi tak pernah ada bukti bahwa kita sejahtera. Kita dibungkam baik dalam suara, bahasa tubuh maupun pikiran karena pemerintah hanya milik golongan/ partai-partai politik yang menguasainya. maka kita yang golongannya rakyat kecil akan dibumi hanguskan oleh sistem mereka.

Militer: membunuh, menangkap, perang, memenjarakan kita benar-benar berada didalam mafia kekuasaan yang dimana kita akan dijadikan korbannya untuk dikambing hitamkan dari setiap semua masalah yang ada dinegeri ini. dan militer dengan seragamnya tanpa gentar dan rasa perikemanusiaan memerangi kita.

seharusnya kita sadar bahwa merekalah yang membuat kita saling bertengkar, kita hanya orang yang tertindas seharusnya kita bersatu melawan ketidakadilan tersebut, hanya kematian yang dapat mengakhiri perjuanganku dan generasiku akan mneruskannya untuk mendapatkan kemerdekaan yang sejahtera untuk kita semua….

Hidupku yang kujalani penuh dengan pengkhianatan…

itu semua terjadi disetiap mimpi kita dan uang dijadikan segala-galanya

disini kami merasakan sakitnya dikhianati,hingga kami terpukul dan terbalut dalam luka

cita-cita yang kita perjuangakan perjalanannya terasa sangat rumit.

akankah keadilan akan datang pada masanya?

akankah kita merasa damai ketikamendenganr debur ombak dipantai?

sekarang ini belum terasa, rasanya masih seribu tahun lagibertemu dengan mimpi kita.

karena ini semua cerita yang tergambar dikehidupan nyata.

pengkhianat,penindas aku tubuhku lelah menghadapimu, selama alam raya ini masih ada ketidakasdilan akan terus menyerang kita!!!

kugapai matahariku dengan peluh darahku…
tak terasa semuanya tercapai seperti apa yang telah kita cita-citakan…
maka kini aku bisa tidur disampingmu bersama mimpiku
jangan lagi kau bangunkan aku…
jangan lagi kau menjadi mimpi burukku…
aku tak mau terus bertikai denganmu, karena aku tahu yang ingin kau raih adalah kekuasaan
aku hanya ingin hidup damai dan berdampingan denganmu
dan aku tak ingin kau melukai hatiku lagi, karena aku sudah lelah menghadapinya
maka kuajak kau untuk bergandengan tangan denganku dan seharusnya kita semua mengerti bahwa perbedaan itu sangat indah seperti lukisan yang menggunakan bermacam-macam warna.
karena ini hidupku yang tak boleh kau singkirkan karena akupun tak pernah ada niat untuk membunuh kemerdekaanmu!!!

Oleh : Dianozky

bangsat…semua yang telah aku tuliskan hilang begitu saja…, terhapus fakta yang disabotase diluar kendaliku sebagai manusia.

dasar pengkhianat kau tak sadar bahwa yang dilakukannya adalah menindas dirimu sendiri…

kita sahrusnya sadar.. yang diingikan penindas adalah membuat kita saling berperang dan kita terjebak oleh sistem yang membuat aku harus merenung sejenak…

apa yang sedang aku perbuat?

apa yang sedang kau perbuat?

apakah semua inu akan berakhir menjadi sebuah cita-cita yang indah?

aku lelah…, kekuatanku sebagai seorang manusia terasa hilang diatas awan gelap

dimanakah matahariku…, berikanlah aku cahaya hangatmu, agar aku tak gontai berjalan di dinginnya kegelapan lorong hitam

apakh benar aku berada dilorong kegelapan?

tidak!! kita dibuat untuk dihancurkan oleh para penindas yang menginginkan kemenangannya