Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Minggu, 31 Mei 2009

Kutuliskan, Artikel 66#

Hanya kutuliskan sebuah rasa yang menggugah kehidupan... tiada makna dan tiada yang berarti, jadi tak perlu ada yang harus dikomentari maupun dicaci dab dimaki sebab aku hanya menuliskannya.
Apa yang aku lihat, apa yang aku rasa lalu aku tuangkan dalam bahasaku, bahasa yang mampu aku gunakan untuk saat ini. Tak ada lagi kosakata yang indah tak ada lagi bertutur kata yang enak didengar sebab aku hanya menuliskan semampu aku menulis yang aku lihat disekitarku. Jangan Pernah bertanya apa yang aku lihat disekitarku? sebab yang bertanya padahal engkau juga melihat sebenarnya yang terjadi, jangan terus menerus membohongi diri hanya untuk mendapatkan mimpi, sebab mimpi adalah sebuah khayalan yang akan melahirkan para pengejar harta dan kekuasaan. lihatlah diri ini, rasakan lah dibawah ini, tanpa ada penyangga kehidupan yang kokoh tanpa tempat berteduh, panas dan hujan kami rasakan rasanya seperti apa, lapar dan kenyang kami rasakan bersama, namun aku bingung akhir-akhir ini orang-orang semua semakin lapar meskipun hujan semua menjadi panas seperti cacing sedang kepanasan, tersinggung dengan kata-kata, mempermainkan bahasa bahkan mempolitisi kata-kata orang bodoh,,, dasar gila kalian memang bajingan tanpa mempedulikan lagi apa yang dirasakan oleh orang-orang seperti kami. Jangan bicara mengenai idealisme bicara yang realistis yang terjadi dan jangan bawa-bawa atas nama kami didalam memperebutkan kekuasaan kalian sebab kami tak pernah merasakan apa yang kalian rasakan sekarang ini, sebab kalian hanya tukang obral yang taka jauh beda dengan saudara kami pedagang kaki lima yang sering kalian gusur tanpa ampun, namun obralan pedagan kaki lima jelas saling menguntungkan tak ada yang dirugikan namun obral kalian menyesatkan bahakan membawa kami kearah kematian yang lebih cepat, lebih baik melawan dari pada diam, lebih baik berteriak daripada terus dihisap, lebih baik menuliskan dari pada tak mampu menghasilkan sesuatu yang berharga....

Rabu, 20 Mei 2009

Kegelapan, Artikel 65#

Entah kenapa akhir-akhir ini dunia semakin dipenuhi konspirasi, adu domba dan lain sebagainya hanya untuk saling menghancur kelompok yang telah dimarjinalkan, Apakah ini semua karena kecanggihan tekhnologi sehingga kita dengan mudah di adu domba oleh orang-orang dibalik semua ini dan saya yakin orang-orang tersebut mengerti sekali situasi yang sebenarnya berarti orang-orang itu adalah tokoh yang merasa terancam diposisinya. Entahlah apa yang mereka lakukan untuk tujuan dan motifnya pun kita semua belum mengetahui, apakah benar situasi ini disengaja oleh orang-orang kita sendiri? andaikata itu benar menyedihkan sekali hanya memperebutkan kekuasaan dan harta, apapun dilakukannya...Semakin menyedihkan ketika kita berteriak malah di bungkam, perjuangan ini perjalanannya semakin gelap siapakah dalang semua ini? seharusnya kita saling terbuka dan fair agar tidak ada tudingan-tudingan diantara kita, karena itu semua membuat para elite semakin tertawa melihat kita.
Tak tahu lagi harus berjalan lewat arah mana, karena yang terlihat disetiap tikungan selalu banyak hadangan dan tembok-tembok penguasa yang keras jikalau hanya dirobahkan sendirian, padahal dibalik tembok itulah cahaya penerangan ada. dan semua kita tak peduli tak memikirkannya situasi yang semakin runyam dan rumit kita semua harus terbuka dan berdiskusi mencari satu solusi dengan kesepakatan perjuangan bersama ada sebuah pepatah :
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus (100 SM)

CAROLINE ADALAH BUAH HATI DARI PASANGAN DIANOZKY DAN CITRA SEPASANG SUAMI ISTRI YANG HIV POSISTIF. SETELAH MENGIKUTI RANGKAIAN PROGRAM PMTCT ( PREVENTION MOTHER TO CHILD TRANSMISSION) PENCEGAHAN DARI IBU KE ANAK, NAMUN SETELAH MENJALANI OPERASI CAESAR ANAK KAMI LAHIR DENGAN SEHAT, MELIHAT WAJAHNYA YANG CANTIK DAN TANGISANNYA MEMBUAT KAMI TERHARU. NAMUN ANAKKU DIPISAHKAN DARI IBUNYA, ANAK KAMI BERADA DIRUANGAN BAYI SEDANGKAN IBUNYA BERADA DIRUANG PEMULIHAN. KETIKA MALAM HARINYA BAYIKU DIKASIH OBAT ARV YANG DISESUAIKAN DOSISNYA TIBA-TIBA MENJADI KRITIS, 3 HARI KEMUDIAN BAYI KAMI MENINGGAL DAN ITU MEMBUAT KAMI SEKELUARGA, SAHABAT DAN TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN DIDALAM PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS, MENCOBA MERASAKAN APA YANG KAMI RASAKAN. HANYA AIR MATA DIANOZKY DAN JERITAN TANGIS CITRA, MEMBUATNYA SEMAKIN PEDIH DIRASAKAN…..

BAYI YANG KAMI CITA-CITAKAN YANG TIDAK TAHU APA-APA HARUS MENINGGALKAN DUNIA INI LEBIH CEPAT DARI PADA KEDUA ORANG TUANYA YANG SUDAH JELAS KETAHUAN TERINFEKSI VIRUS HIV, SEDANGKAN BAYI KAMI BELUM TAHU APAKAH DIA TERINFEKSI ATAU TIDAK???

RASA TRAUMA TERHADAP KAMI HINGGA SEKARANG INI MEMBUAT KAMI MENUNDA UNTUK MEMPUNYAI SEORANG ANAK LAGI, INI SEMUA TERKESAN APAKAH ORANG YANG TERINFEKSI TIDAK PUNYA HAK UNTUK MEMPUNYAI ANAK?

SEMUA JAWABAN ITU ADA PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN, PENILITI DAN KEDOKTERAN….????

NAMUN SEBAGAI MANUSIA SELAYAK KAMI PUNYA HAK YANG SAMA DENGAN MANUSIA LAINNYA…

SELAMAT JALAN ANAK KU TERCINTA DOAKU SELALU MENYERTAIMU, MUNGKIN TUHAN LEBIH TAHU SEHINGGA DIA MEMILIH MU LEBIH CEPAT UNTUK BERADA DIPANGKUANNYA.



SALAM PERJUANGAN

DIANOZKY N CITRA

SEMOGA TIDAK ADA LAGI PASANGAN SUAMI ISTRI YANG HIV POSITIF MENGALAMI HAL SERUPA DENGAN KAMI…
LAKUKAN TINDAK PROFESINAL…TANPA STIGMA DAN DISKRIMINASI TERHADAP ORANG YANG TERINFEKSI HIV POSITIF.

Ketika Saya dan 7 orang teman senasibnya, memegang narkotika, lalu kami tertangkap ditempat yang sama tepatnya di RRI Gejayan Yogyakarta, namun saya lupa tanggalnya..., ketika saya diberhentikan saya sempat membuka isi bungkusan yang tadinya saya kira adalah putaw ternyata isinya pasir, namun 7 orang teman saya tidak tahu isinya apa karena mereka belum sempat membuka isinya, bahkan sebagian ada yang langsung ditelan dengan tujuan untuk menghilangkan barang bukti.
Yang sangat disayangkan dan apakah dibenarkan surat izin penangkapan tidak tercantum diatas kertas tersebut nama-nama yang akan ditangkap?
Ketika proses penangkapan saya sempat berdebat dan menjelaskan bahwa saya memang pecandu lagian isinya cuma pasir apakah bisa dijadikan barang bukti pak? " kataku"
Namun pak polisi yang berpakaian preman itu bilang kamu mau barang bukti yang sebenarnya? saya jadi bingung barang bukti siapa untuk dijadikan dasar menangkapku jelas-jelas barang bukti yang aku pegang adalah pasir, jangan-jangan barangnya pak polisi itu sendiri???? Namun pak Polisi itu terus menggertak karena saya terus bertanya bahkan sampai kepala saya dipukul dan ditodongkan pistol... Saya takut ditambah lagi pak polisi bilang " kalau kamu tidak mau ikut kekantor polisi saya tembak kamu disini"!!! Dan saya semakin merasakan ketakutan yang luar biasa dengan tekanan-tekanan seperti itu, lalu saya disuruh memboncengi pak polisi tersebut karena saya masih dalam perasaan ketakutan yang luar biasa tidak sengaja motor yang saya bawa melewati jalan berlubang lagi-lagi pak polisi yang kau boncengi memukul kepalaku.
Ketika kami sampai dipos Polisi Jalan Magelang kami dimasukan kedalam mobil kijang ternyata disitu sudah ada 8 orang yang ternagkap pada hari yang sama dan kebetulan pula mereka semua adalah teman-temanku, lalu kami dibawa kekantor Polres Sleman lalu kami mendekam 1hari 1 malam tanpa alasan yang jelas, keeseokan harinya mulailah proses BAP, namun saya dapat giliran paling akhir entah apa alasannya yang saya tahu teman-teman yang lebih duluan di BAP mereka didampingi orang tuanya masing-masing sedangkan saya tak ada satupunpun yang mendampinginya.
Setelah proses BAP selesai satu persatu diperkenan pulang kerumah masing-masing.

Seminggu kemudian kami mengadakan pertemuan dengan teman-teman yang tertangkap pada waktu yang sama kami berdiskusi dan saling berbagi informasi mengenai apa yang telah terjadi disaat penangkapan, dan proses BAP. dari diskusi tersebut ada beberapa catatan yang menurutku adalah pelanggaran dan penyalahgunaan jabatan diantaranya :

1. Kekerasan / pemukulan secara fisik
2. Kekerasan Psikologis / tekanan-tekanan seperti yang dikatakan petugas BAP "Kalau kamu tidak ingin dikenai pasal yang memberatkan kamu harus menjawab Ya" meskipun tidak menjawab apakah berarti Ya?
3. Pemerasan uang terhadap beberapa 6 orang teman kami nominal terbesar delapan juta rupiah sedangkan yang terkecil 2 juta rupiah.
4. ketika ditawarkan pengacara beberapa teman diam, tapi pak Polisi itu bilang "untuk saat ini tidak ya.." apakah diam berarti mengiyakan? karena teman-teman takut kalau menggunakan pengacara polisi akan memberatkan hukum pasalnya atas dasar apa barang bukti cuma pasir ko?

Terakhir Polsi bilang "kalau kamu tertangkap lagi oleh saya kamu akan saya masukin kedalam ruangan yang diisi dengan ular-ular berbisa yang mematikan" katanya jadi saya tidak menembak kamu, namun yang membunuh adalah Ular?
Pertanyaannya adalah mengapa aparat kita melakukan hal seperti itu bukankah itu sebuah tindakan kekerasan dan melanggar Hak asasi manusia? Dimanakah keadilan bagi kami para korban Napza, mereka sepertinya ingin memberangus dan membunuh para pengguna Napza, seperti teman-teman pecandu Yogyakarta ketahui bahwa peredaran gelap narkotika dikuasai oleh mafia yang ada didalam penjara yaitu para bandar-bandar cecunguk dan kurang ajar!!!
Saya berkesimpulan bahwa Ini sepertinya terjadi konspirasi antara bandar-bandar yang didalam Lapas dengan oknum kepolisian, sebab proses transaksi narkotika di Yogyakarta adalah dengan sistem Transfer kerekening BanK, pertama pecandu kirim sms untuk beli narkotika dengan jumlah tertentu sesuai dosis yang biasa mereka pakai biasanya sihh seperempat gram, lalu bandar akan kirim sms alamat tempat dimana narkotik itu ditaruh dan diambil oleh pecandu, yang membingungkan adalah mengapa kami 8 orang tertangkap ditempat yang sama ini berarti mungkin juga telah terjadi bandar yang ada didalam telah memberitahukan kepada oknum polisi tersebut nomor-nomor handphone yang transaksi pada hari itu. APakah ini hanya untuk meningkatkan jabatan para oknum polisi dan mendapat harta dari para pecandu?
Mengapa kami yang selalu dijadikan korban untuk kekuasaan dan harta??

Pengalamanku didalam mengorganisir korban Napza Jogjakarta saya merasakan kesulitan untuk bertemu dengan mereka (korban napza) yang tidak pernah mendapatkan akses layanan kesehatan, seperti terapi subtitusi dan akses pembelaan hukumn atas pelanggaran HAM yang sering terjadi terhadap korban Napza.
Saya hanya ingin melakukan diskusi tentang keasadaran kritis hukum dan HAM dan berbagi informasi menegenai surat edaran dari Mahkamah Agung No. 7 Tahun 2009 Tentang Menempatakan Pemakai Narkoba kedalam terapi dan Panti Rehabilitasi, yang ditandangai langsung Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 17 Maret 2009.
Sehingga saya harapan saya pribadi adalah bangkitnya korban Napzandan mampu menggorganisirkan diri untuk melakukan perlawanan, : Bahwa kita ( korban Napza ) sebenarnya telah dirampas HAK kita" dan tertindas oleh sistem melalui perangkat kebijakannya yaitu UU No.22 tahun 1997, padahal di undang-undang tersebut pada pasal 24
(1) Hakim yang memeriksa perkara pecandu narkotika dapat :
a). memutuskan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatandan atau perawatan, apabila pecandu narkotika tersebut terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika;
b). Menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan / atau perawatan apabila pecandu tersebut tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika

(2) Masa Menjalani Pengobatan dan/atau perawatan bagi pecandu narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a; diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman.

Mungkin karena tidak diimplementasikannya pasal tersebut, banyak dianta korban napza menjadi takut dan semakin terisolasi ditambah lagi opini yang dibangun kemasyarakat " perang melawan narkoba" namun yang menjadi korban yang diperangi adalah pecandu itu sendiri bukannya bandar narkotiknya, seperti yang saya posting sebelumnya yaitu " negara harus ambil alih perederan gelap narkotika Artikel 58#"
dan itu membuat pecandu narkotika semakin sulit untuk mendapatkan hak-haknya, semakin terisolasi ditananan sosial kemasyarakatan kita.

Apa yang saya lakukan untuk bertemu dan membangun sebuah gerakan perlawan opini dan kebijakan, terasa kosong dan tanpa akar rumput yang sulit dijumpai. karena opini "War On Drugs" membuat masyarakat kita menjadi seribu tafsir namun tetap saja yang terjadi dan faktanya pecandulah yang selalu dijadika korban dan kabing hitam, dianggap sampah masyarakat, dianggap sebagai pelaku kriminal dan dianggap seperti binatang yang harus disingkirkan.
Hanya sebagian diantara korban Napza memahami hak-haknya namun sayangnya tak terbagun militansi sesama korban napza sebab disini hampir semua korban napza masih aktif didalam dunia kecanduannya sehingga yang terjadi teman-teman hanya tetap diam dan tak pernah berguman meneriakan hak-haknya.
aku merasa sebagai seorang pecandu setiap teriakan dan gumamanku aku lakukan sendiri didalam forum pengambil kebijakan, mungkin teman-teman masih takut akan terjadinya spionese kalau masuk forum yang berisi para stakeholder termasuk aparat kita.
Yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah berdoa kepada Tuhan " Tuhan berikanlah aku semangat juang agar bisa mebangkitkan dan mengorganisir korban napza jogjakarta dan dapat terlibat lebih jauh untuk meraih haknya yang selama ini dirampas haknya dan tergusur dari tatanan sosial kemasyarakatan kita.
Opini publik yang dibangun penguasa negeri ini, LSM anti Narkotika dan aparat kita sendiri isinya adalah para kaum munafik dan lembaga maupun institusinya penuh dengan kepalsuan.
Meskipun UU No.22 tahun 1997 itu sudah ada namun belum mampu menyelamatkan korban Napza dinegeri ini, sudah berapa uang yang dikeluarkan namun tetap saja pecandu setiap harinya ada yang tewas dikarenanakan over dosis, terkena berbagai macam virus mematikan bahkan semakin bertambahnya pengguna Napza baru.
Apakah pemerintah sengaja memberangus para korban napza yang jumlahnya ribua orang? dan UU tersebut tetap saja masih dikuasai oleh mafia perederan gelap narkotika dan oknum wakil rakyat kita yang hanya ingin mendapatkan harta dan mempertahan kekuasaanya!!!!


Bila anda membutuhakn surat Edaran tersebut bisa kirim email ke (diansmirnoff08@yahoo.com) sebab di sini tidak bisa saya upload hehehe... mari kita lanjutkan mengenai pengalaman pengorganisasian korban Napza.

Selalu terjadi disetiap zaman seorang penggeraka yang sebenarnya adalah pahlawan tak pernah ada kata penghargaan, tak pernah terdengar namanya apalagi dicap menjadi seorang pahlawan. Taka ada istilah itu terjadi terhadap pahlawan sejati dan sesungguhnya para pahlawan sejati itu selalu dikhianati oleh orang-orang yang dulu bersamanya dalam satu perjuangan satu perlawanan, namun seorang penggerak tak pernah mengaharapkan pamrih apapun yang dia harapkan adalah sebuah peruabahan yang pasti sebuah perubahan yang menuju kerah keadilan dan kesetaaraan manusia dilingkungan sosialnya, namun itu belum saja cukup ketika sudah tercapai suatu perubahan namun perubahan itu terkadang menjadi tempatnya orang-orang baru yang ingin merasakan berkuasa, maka jangan pernah kita pikirkan kalah dan menang yang harus kita lakukan adalah melawan segala bentuk Tirani yang menghisap sendi-sendi kehidupan masyarakat kecil yang termajinaljkan oleh suatu sistem yang dibentuk oleh para penguasa tersebut, sehingga hakikat perjuangan para pahlawan yang dilupakan menjadi sia-sia, yang ada hanyalah para hartawan dan penguasa baru diatas segala dunia persilatan apapun.
Kita hanya bisa bertahan meskipun segala bentuk kursi sudah menawarkan terhadap aku, kamu dan kita semua para satu perjuangan terkadang terjebak oleh kursi kekuasaan itu sendiri, maka yang dilakukannya bukan lagi perlawanan melainkan mengumbar janji-janji palsu oleh para penghuni gedung dan yang menduduki kursi kekuasaannya. Kemunafikan juga terkadang diungkapkan oleh mereka yang dulunya satu perjuangan dengan kita sehingga dia akan melakukan apapun untuk bertahan walaupun sebuah konspirasi yang sangat sulit diungkapakan faktanya. Maka yang jadi kambing hitam diantara semua itu adalah para pahlawan kita yang dilupakan baik oleh negeri ini maupaun lembaga yang ada dinegeri ini!!!
Lembaga-lembaga yang dihuni kaum munafik yang sebenarnya, lembaga yang penuh dengan kepalsuan dengan menjual atas nama rakyat maka lembaga tersebut menggadaikan tanah airnya terhadap para negara-negara yang kita anggap adikuasa ataupun negara maju.
Sudah lelah kita dibohongi terus oleh mereka, semakin menjamurnya para pelaku kepalsuan dinegeri ini membuktikan bahwa Tirani itu semakin menggurita hingga keakar-akar rumput sekalipun. Maka perjuangan seorang yang dilupakan menjadi semakin menyedihkan!!!!

Entah seperti ada yang hilang didalam sebuah perjalanan kehidupan, orang-orang terus menghindar, mengkhianati kita tanpa dasar dan itu membuat kami menjadi semakin terasingkan dikehidupan sosial kami, selalu terus terjadi kawan menjadi lawan dimanakah asas persaudaraan yang dibangun selama ini? tak ada lagi rasa saling percaya yang ada hanyalah saling menghindar diantara kita, saling menjelek-jelekan dibelakang orangnya sekali entah apa dasarnya?? hilangnya sebuah harapan yang aku harapkan untuk meraihnya, inginku memeluknya dan menggenggam erat tangannya sehingga terlepas secara alami namun itu tak terjadi yang terjadi adalah takdir menghendaki hal yang lain, menghendaki kehancuran arah kehidupan, hingga bosan aku dengan doa, hingga lelah aku dengan obat penenang sebab tak ada yang menenangkan jiwa selain menghembuskan nafas terkahir dimedan perjuangan dan meraih perubahan itulah yang selalu kami harapakan. Namun itu semua kini telah hilang tak ada lagi akar-akar yang menjalar hingga menegakan sebuah pohon yang kuat meskipun dihadang gelombang tsunami dia tetap kokoh ditempatnya, namun apa yang terjadi semua sepertinya telah hilang segala harapan itu....

Senin, 11 Mei 2009

Aku tak peduli, artikel 60#

http://dianozkysmirnoff.blogspot.com
Entahlah apa sebenarnya yang terjadi disetiap perjalanan kehidupanku, kaki merasa lelah dan panas seperti berjalan diatas gurun pasir. Tuhan membuatku terus bergumam dengan mantra - mantramu, namun engkau masih belum menghentikan hembusan nafasku, engkau masih mengaliri jiwaku dengan darah kehidupan. Padahal aku sangat berharap malaikat utusanmu menjemputku, aku tak peduli lagi dengan cara apapun dia menjemputku. Seperti hal didalam gelora gairahku terhadap seorang kekasih, seorang kekasih yang tak bisa aku genggam agar aku bisa memeluknya, dengan begitu aku relakan tuk tak mengejarnya lagi, biar saja para malaikat dari neraka maupun dari surga yang mengejar kehidupanku untuk kembali kedalam ciptaannya, sebab aku sudah tak peduli lagi dengan apa yang terjadi nanti dikehidupanku, hanya rasa cinta yang tak pernah aku rasakan, aku hanya mengenal kata-katanya saja namun tak pernah aku merasakannya Apakah Tuhan menciptakan aku sebagai manusia tanpa rasa? Entahlah aku tak peduli

Ada yang hilang didalam pergerakan kehidupan seorang aktivis pengguna napza kini yang ada hanya penolakan, penindasan yang semakin menjadi-jadi sebab aku berjuang sendirian, tak ada lagi kawan yang ada semuanya penuh dengan kecurigaan terhadap pengguna napza, bahkan tak ada tempat untuk menyendiri dari hiruk-pikuk yang hanya membicarakan soal uang, uang dan uang!!!!
Kini orang-orang yang sudah nyaman melupakan asalnya sebelum mereka duduk nyaman dengan gaji yang bisa buat beli barang-barang berharga, tapi dsisi lain mereka tak melihat orang-orang kelaparan karena tak bekerja sebab negeri ini adalah negeri ijazah bukan negeri kemampuan manusia, pecandu dibunuh secara sistematis oleh para penguasa baik penguasa dari bawah hingga penguasa negeri ini (para elite).
Ada yang hilang semangat gerakan sebab hak dasar tak pernah terpenuhi selalu diambil alih oleh orang-orang yang merasa dirinya penting dikehidupan ini, ketika ada yang hilang tak ada lagi yang mau bergumam padahal jika gumaman disatukan akan jadi sebuah teriakan-teriakan bola salju yang akan menimpah dan menghancurkan orang-orang yang sedang menikmati bermain berselancar diatas salju.
Namun mantra-mantra, strategi-stragi sudah tak pernah dianggap lagi, yang ada hanyalah sebuah pelecehan terhadap kaum minoritas seperti kami.
Ada yang hilang ketika ada yang hilang tuduhan tanpa suara diantara kamipun masih sering terjadi semangat juang yang telah dibangun hanya menjadi puing-puing yang telah dihancurkan oleh mereka.
Hanya REVOLUSI jalan terakhir meskipun darah akan dan jiwa mengalir dan hilang tapi perubahanlah yang kami harapkan, bukan kemenangan bukan juga kekalahan sebab itu semua hanya akan melahirkan Penguasa-penguasa yang lebih Tirani lagi, kawan jangan hilangkan semangat perjuangan kita, kita bukan ingin merebut kekuasaan kita hanya ingin keadilan dan kesetaraan sebagai manusia yang sama-sama di ciptakan TUHAN.
Jangan lagi ada tuduhan dalam jiwa yang terpendan diantara kita, mari kita selesaikan segala yang terjadi dikehidupan kita, sebab kita harus tetap bersatu dan jangan juga diantara kita menjadi lawan karena hidup adalah satu tujuan.
untuk sahabat-sahabatku yang lelah didalam perjuangan, yang saling bertengkar diantara kita, yang saling menuduh tanpa fakta, musuh kita bukanlah kaum kita sendiri musuh kita ada diatas sana yang telah merampas HAK kita, jangan sampai kita ditertawakan oleh para elite hanya karena kita saling mementingkan diri sendiri agar mendapat tempat yang nyaman seperti orang-orang kita yang telah nyaman duduk dikursinya karena harta dan kekuasaan berada digenggamannya!!!
Jangan Diam...
Terus bergumam dan berteriak...
Jangan Hilang ketika ada yang hilang...
karena perubahan yang kita cita-citakan bersama adalah sebuah proses yang sangat panjang tanpa henti-hentinya dan kitalah yang mengontrol kebijakan atapaupun anggaran yang dikeluarkan.
Hanya Tuhan yang mampu mengehentikan semangat perjuangan kita, namun perubahan dan jiwa yang kritis yang akan diteruskan oleh jiwa-jiwa yang lain yang mempunyai pandangan dan konsepsi keadilan kesetaraan untuk kita, maka tanamkalah sikap kritis terhadap jiwa-jiwa yang nantinya menjadi penerus perjuangan kita....

Pada tahun 2005, menyadari semakin tingginya kasus narkoba di Indonesia selama hampir satu dekade penerapan UU Narkotika dan Psikotropika RI tahun 1997, pemerintah mengusulkan amandemen atau perubahan UU tersebut dengan mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada DPR RI. Dasar dari pengajuan RUU tersebut adalah anggapan bahwa kedua pendekatan penanggulangan napza yang telah disebutkan di atas belum mendapat dukungan maksimal baik dari segi pembiayaan maupun dari sanksi pidana yang diberikan. RUU ini disahkan oleh presiden dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI yang terdiri dari 116 pasal dan 19 halaman penjelasannya untuk ditindaklanjuti dengan pembentukan Pansus Narkotika di bawah Komisi IX DPR RI, serta kemudian diproses sesuai mekanisme legislasi yang berlaku di DPR RI. Dan hingga awal tahun 2009, disebabkan oleh berbagai faktor, RUU tersebut belum dapat disahkan. Atas peluang tersebut, maka Persaudaraan Korban Napza Indonesia berusaha menanggapi dengan menyusun serangkaian kegiatan yang diawali acara debat publik serentak di berbagai daerah dengan judul, “Amandemen UU Narkotika dan Psikotropika RI: Akankah Pro Rakyat atau Pro Bandar?