Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Siapakah aktivis sebenarnya? Aktivis dilukiskan sebagai seorang yang sulit dipahami oleh ibunya sendiri. Ia melawan kebiasaan lazim yang pernah hidup dalam keluarga. Emoh untuk menjadi pekerja yang menghabiskan hidupnya dalam rutinitas. Kerutinan itu membosankan. Sang anak, yang aktivis itu, memilih jalan lain. Ibarat pejalan, dia lebih menyukai tebing dan jurang ketimbang aspal bersih yang rata. Tak heran, Aktivis itu memilih hidup dalam organisasi yang memiliki mimipi tentang keadilan, ditengah kekuasaan yang bersandar pada senapan, bukanlah cita-cita yang benar. Aktivis itu tanpa rasa takut, memimpin sebuah perhelatan dan menyongsosng dengan gagah meskipun sebutir peluru bersarang diperutnya dan jeruji sel selalu mengikutinya, karena hanya untuk cita-cita yang anggun dan terhormat. Banyak diantara aktivis yang menolak duduk didalam kekuasaan namun banyak pula para aktivis yang kahirnya mengejar kekuasaan.
Aktivis adalah mereka yang terjun langsung dengan rakyat. Derita dan jeritan kepedihan rakyat ikut mereka rasakan, bahkan penangkapan oleh militer menjadi resiko jalan hidup yang mereka pilih. Para aktivis ini memang bukan kaum revolusioner yang ingin menumbangkan kekuasaan dengan laras senapan. Aktivis Terjun dan meyelenggarakan pendidikan kritis, kaum aktivis ini ada yang bergerak dalam perlindungan sumber daya alam; ada yang menjadi pembela HAM; ada yang secara konsisten membantu pedagang tradisional/ kaki lima yang dibohongi pihak industri dan penguasa. Orientasi mereka lebih menyentuh pada penguatan kesadaran kritis masyarakat. Jangan lagi rakyat dibius oleh slogan dan janji, mungkin itu hanya kredo mereka.
Tantangan para aktivis yang ada sekarang ini adalah terlebih-lebih dalam masa transisi politik, banyak lembaga donor memberi sokongan "modal" yang teramat besar. Dukungan dana yang membuat aktivis gerakan tidak sekedar sosok yang bermental semangat, namun juga sosok yang memiliki segala hal: telepon selular, mobil, kantor megah, dan laptop. Perubahan ini tidak saja menyangkut perangkat, namun juga perspektif perubahan sosial. Kata "Demokrasi" seperti mantera yang menghidupkan seluruh program. Dimana-dimana bertebaran apa yang kemudian menjadi wacana proyek-proyek Demokrasi. Dinamai proyek, karena bersinggungan antara uang dengan penempatan rakyat pada objek, menjadi sesuatu yang biasa. Wacana ingin menjadi suara lain, amunisi yang bisa memprovokasi dan merongrong aktivis untuk bertanya dan merefleksi diri. Tidak itu saja, Wacana menerjunkan banyak aktivis kritis yang mampu menyajikan pendekatan alternatif, kami menantang apakah aktivis gerakan ini memperjuangakan keadilan atau hanya ingin mendapatkan kekuasaan??

0 Tulis komentar Kalian disini...: