Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Senin, 05 Januari 2009

Tradisi Marxis yang sejati


Tradisi Marxis yang sejati sekarang tidak lagi sulit ditentukan. Tradisi ini berasal dari Marx dan Engels sendiri, lewat sayap kiri revolusioner dalam Internasional Kedua (terutama di Rusia dan di Jerman),m emuncak dengan Revolusi Rusia dan tahun-tahun pertama Internasional Komunis, kemudian dilanjutkan dalam kondisi yang luar biasa susah oleh gerakan Trotskyis selama beberapa dasawarsa. Tokoh terkemuka dalam aliran ini adalah Marx, Engels, Lenin. Luxemburg dan Trotsky, namun mereka juga disertai oleh banyak tokoh yang sangat berharga seperti Antonio Gramsci, Franz Mehring, James Connolly, Victor Serge dll, bersama ratusan ribu pejuang kelas buruh.Tradisi ini senantiasa berupaya untuk menyatukan teori dan praktek, sehingga tidak pernah puas dengan rumusan-rumusan lama, melainkans elalu berusaha untuk menerapkan Marxisme secara konkrit di dunia nyata. Dia ntara sumbangan terkemuka tradisi Marxis termasuk teori Lenin tentang partai pelopor, analisis Rosa Luxemburg mengenai pemogokan massa, dan argumentasiT rotsky tentang revolusi permanen. Sedangkan aliran sosial-demokrat, Stalinis serta Maois bukanlah Marxis dalam artian aslinya.Tradisi Marxis hampir selalu merupakan aliran minoritas. Hal itu patut disayangkan tetapi tidak dapat dihindari, karena ide-ide dominan dalam masyarakat biasanya adalah ide-ide kaum penguasa. Hanya dalam periode perjuangan massa revolusioner, seperti di Rusia dan Eropa selama tahun 1917-1923, mayoritas buruh dan rakyat tertindas bisa maju ke kesadaran revolusioner. Maka naik-turunnya aliran Marxis mencerminkan pasang surutnya perjuangan kelas buruh dan massa rakyat sendiri.Tradisi Marxis bukan monolitis, melainkan selalu diwarnai perdebatan yang tajam, misalnya perdebatan antara Lenin dan Luxemburg mengenai masalah nasionalisme, atau Lenin dan Trotsky tentang dinamika Revolusi Rusia, ataupun perdebatan intern dalam Partai Bolshevik menjelang revolusi Oktober1 917. Juga tidak terlepas dari kesalahan; misalnya baru pada bulan April 1917 Lenin meninggalkan rumusan-rumusan yang keliru tentang "revolusi demokrasi" dan beralih ke sebuah analisis yang mirip dengan revolusi permanen Trotsky. Sedangkan Trotsky juga harus meninggalkan oposisinya yang salah terhadap konsep "partai pelopor" yang diajukan oleh Lenin. Akan tetapi aliran ini berdiri atas dasar yang kuat, yaitu kelas buruh, sehingga bisa bersatu dan bisa maju dengan membangun teori-teorinya secara kumulatif.Dan teori Marxis paling bermanfaat dalam perjuangan kelas buruh itu sendiri. Menurut Lenin, "teori revolusioner yang benar … hanya mengambil bentuk dalam kaitannya yang erat dengan kegiatan praktis sebuah gerakan revolusioner yang berbasis massa." Membangun gerakan revolusioner ini merupakan tugas utama kaum Marxis yang sejati.

0 Tulis komentar Kalian disini...: