Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Orang Biasa, mereka yang menjalani hidup dengan tak biasa. Yang menjadi benang merah dialam negeri ini, yakni kehidupan, lingkungan, dan kebudayaan, perspektif kami saat ini juga bertolak dari upaya untuk menelaah, dan memarpakan hal-ihwal realitas disekitar kita. Orang-orang biasa, sebagaimana sesuatu yang biasa lainnya, seringkali luput dari perhatian, tidak masuk dalam perhitungan, dan lebih banyak dilupakan. Siapakah mereka, Mengapa mereka diabaikan?

Orang biasa, rakyat kebanyakan, kaum awam. Mereka lebih banyak disebut untuk kepentingan luar mereka sendiri. Lebih-lebih dimasa sekarang ini setelah pemilu dan menjelang akhir pemerintah periode 2004-2009. kelompok elite yang menyebutkan diri wakil rakyat dan pemimpin bangsa datang dan mengaku-aku sebagai pengayom, menebarkan pesona, berlomba-lomba membunuh rakyat dengan Undang-Undang yang kejar target. Setelah luput, selesai juga semuanya masyarakat terbunuh oleh sistemnya namun mereka kembali meraih kekuasaan dan kekayaannnya. Dan orang-orang biasa kembali menjadi mereka yang luput dari perhatian siapa saja. Juga kita.

Orang-orang biasa inilah yang sesungguhnya pemilik sah kehidupan. Mereka menjalani kehidupan nyata dan apa adanya diri mereka. Dan, sungguh, ada banyak hal luar biasa yang bisa kita pertik dai kehidupan mereka. Alangkah banyak realitas kehidupan orang biasa yang sungguh luar biasa, ketika kita sungguh-sungguh menyimaknya. Mereka yang hidup dengan penghasilan jauh dibawah standar minimum, bayi-bayi yang tidak mendapatkan asupan gizi memadai, orang-orang yang tertawa menghadapi benteng untuk merebut hak asasinya, korban napza yang selalu menghadapi pelanggaran hak asasi yang terus datang setiap waktu setiap Undang-undang disahkan, rakyat yang berkali-kali digusur dari satu tempat ketempat lain. Siapakah mereka yang begitu tegar melewati dunia tak biasa itu?

Juga mereka yang keras kepala menata lingkungan, mereka yanng suntuk menghidupi seni-seni tradisi, mereka yang terus mengabdi untuk kehidupan tanpa harus mengundang para wartawan, tak mengaharapkan kedudukan dan lencana penghargaan. Mereka para laskar mandiri yang tidak pernah mendapat donasi, anak-anak kampung yang harus berjalan berkilometer menuju sekolah yang bobrok, kaum muda yang yang berkarya untuk sesama. Alangkah banyak orang-orang biasa yang memiliki kehidupan tak biasa. Kepada mereka kita belajar menjalani kehidupan dengan apa adanya…



0 Tulis komentar Kalian disini...: