Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Tanpa Bicara, Tanpa Musyawarah Langsung Menghukum tanpa Ampun.... Menangis karena menjadi salah satu kaum miskin, siap terkurung didalam jeruji besi dijebloskan oleh orang-orang yang kecewa dengan prilaku diluar sadar...

Katanya untuk memberi pelajaran, namun yang terjadi saya belajar namun stigma dan diskriminasi masih terus mengkungkung kehidupan kami, inikah yang dinamakan pelajaran? inikah keadilan? entah apa yang mereka lakukan padaku, aku dan namaku hancur berkeping-keping menjadi pasir yang siap dibentuk menjadi sebuah patung sebagai tanda pengenangan akan prilaku kotor yang pernah dilakukannya, sehingga kebencian dan perendahan harga diri, perendahan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh komunitas kita sendiri, terkenang menjadi abadi, sampai anak cucuku mungkin akan merasakan dampak kehidupan kecil yang salah, menjadi dampak besar yang luar biasa.

Di dalam hukum tak mendapatkan keadilan, tak diberikan makan dan minum didalam masa tahanan satu malam, beginikah yang harus dilakukan aparat hukum kita, harga yang didapat tak seberapa, namun harga yang harus terganti menjadi 3 kali lipat. beginikah keadilan untuk kaum miskin kota seperti kami? kami tak pernah mendapatkan perlindungan hukum apalagi yang namanya penasehat hukum.

Tak ada yang adil didunia ini kawan, meski kita hidup dalam satu perjuangan, sebab kepentingan pribadi lebih diutamakan dibandingkan kepentingan perut sanak keluarga kita yang kelaparan, padahal diantara mereka sudah cukup terpenuhi kesejahteraan ekonominya, apalah artinya pencurian yang kami lakukan hanya senilai sepiring nasi untuk bertahan? namun bukannya kebaikan yang didapatkan penjara stigma yang dilakukan oleh mereka.

Tak pernahkah mereka merasakan situasi yang aku alami hingga saat ini, hingga detik ini, tak bisa kemana-mana, takut akan stigma dan diskriminasi dari sesama terhadap istriku. Tak pernahkah mereka rasakan, atau tak salahkah yang meraka teriakan? dimanakah keadilan untuk kami? dimana-mana tak pernah ada, tak pernah teralami oleh orang-orang seperti kami, hanya kita harus berani melawannya, namun siapakah kekuatan kita, karena kami sedang lemah tak berdaya membutuhkan energi dan kekuatan baru untuk melawan dan mereformasi sistem perjuangan yang ada dikita, sebab yang terjadi selain korupsi, penyindirian satu sama lain juga penghinaan terhadap kemanusiaan sesungguhnya ada pada diri kita, diri kalian maka kuanggap salah yang kalian teriakan!!!


0 Tulis komentar Kalian disini...: