Bongkar Tirani

Grab this Headline Animator

Bongkar Tirani

Kalau "air mata" diserahkan kepada rakyat... Tapi... kalau "mata air" diambil oleh penguasa... Kapan "air mata" itu hilang dari mata rakyat? ataukah abadi selamanya karena kerakusan penguasa?

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Rabu, 21 Juli 2010

Di Balik Jendela

Dibalik Jendela, aku melihat kehidupan...
Berbagai macam kehidupan ada dibaliknya...

Di dalam Jendela, aku melihat keterikatan...
keterikatan oleh mimpi-mimpi yang tak pernah berhenti menghantui...

Seperti di balik jendela, mimpi-mimpi yang ada bukan hanya mimpi-mimpi yang indah melainkan juga mimpi-mimpi yang siap merubah kehidupan menjadi jahat...

benarkah dibalik jendela lebih baik, daripada di dalam jendela? begitulah yang terlintas di alam pikiran yang mengarapkan kebebesan berlari mengejar mimpi-mimpi dibalik jendela, daripada didalam jendela mimpi jahatpun tak pernah tercapai, apalagi mimpi indah...

Pernahkah kawan merasakan seperti berada dibalik jendela? kita hidup namun dan melihat, namun tak satupun yang mampu kita genggam...

Apakah ini mau kita? lalu apa yang harus kita lakukan? terlintas kembali dialam pikiran...
melawan dengan perlawanan, memecahkan kaca-kaca kehidupan yang menghadang... walau kita harus terluka sebab itu harga yang harus kita bayar untuk berada di balik jendela...

maukah kawan kita bersama-sama berada dibalik jendela? apapun yang terjadi kita harus siap, karena yang pasti dibalik jendela kita akan meraih dan menggenggamnya, walaupun itu hanya sekedar mimpi buruk?

Tapi apakah mau kita untuk hidup berada dimimpi buruk? padahal kita sudah berada dibalik jendela dan kita bisa memutar dan merubah mimpi-mimpi yang kita mau, karena kita kini hidup dibalik jendela, hidup di alam nyata, bukan didalam jendela, sebab didalam jendela seperti hidupa dialam mimpi yang penuh dengan mimpi-mimpi...

mri berjalan, setelah kita memecahkan kaca jendela yang telah mengikat kita selama ini, walau masih ada pecahan kaca yang menempel dikulit-kulit kita yang sobek bersama darah kita dibalik jendela menjadi kenangan yang tetap teringat.

Sebab semua pernah merasakan hidup di balik jendela, hidup diantara mimpi-mimpi yang juga mengejar mimpi-mimpi... tak pernah nyata walau terlihat nyata, tak pernah tersentuh walau terasa kita sudah memilikinya...

Kini kita sudah melawan dan memecahkannya, kaca-kaca mimpi yang memisahkan kita antara kenyataan dan mimpi dibalik jendela...

0 Tulis komentar Kalian disini...: